Ribuan Warga AS Turun Demonstrasi di Berbagai Kota Besar, Protes Kebijakan Trump Mencapai Puncak

HUKUM795 Dilihat
banner 468x60


NEW YORK CITY, PARLEMENTARIA.ID

— Ratusan ribu penduduk AS keluar untuk melakukan demonstrasi di jalanan pada hari Sabtu (19/4/2025). Ini merupakan gerakan protes besar-besaran se- negeri yang bertujuan melawan Kepresidenan Donald Trump serta tindakan kerasnya, lebih-lebih lagi soal kebijakan imigrasinya dan sikapnya terhadap ilmu pengetahuan.

Protes terjadi di sejumlah kota utama seperti New York City, Washington DC, San Francisco, sampai Galveston, Texas.

banner 336x280

Di New York, sekelompok massa berhimpun di hadapan perpustakaan kota utamanya sambil memegang bendera dengan tulisan-tulisan yang menentang kepemimpinannya Trump, misalnya “Tiada Raja di Amerika” serta “Lawanlah Penindas”.

Satu seruan yang kerap kali muncul ialah kritik terhadap keputusan untuk mendepartirkan pendatang tanpa dokumen.

Pendemo berseru dengan lantang, “Tidak ada ICE, tidak ada ketakutan, imigran disambut di tempat ini,” mengacu pada tugas Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) yang meliputi penangkapan serta deportasi para migran.

Kekhawatiran terhadap supremasi hukum

Di hadapan gedung tersebut, beberapa orang mengemukakan kekhawatiran tentang ancaman yang dialami prinsip-prinsip demokrasi serta undang-undang dasar negara.

“Kepemimpinan saat ini tengah melancarkan serangan terbuka pada konsep kedaulatan hukum serta prinsip bahwa pemerintah perlu dikendalikan agar tak berbuat kekerasan kepada warga yang bertempat di AS,” ungkap Benjamin Douglas (41), seorang peserta protes yang memakai kaffiyeh sambil membawa spanduk permintaan pembebasan Mahmoud Khalil, aktivis pendukung Palestina yang tertangkap minggu lalu.

Douglas mengatakan bahwa penangkapan itu dapat memicu xenofobia dan merusak perlindungan hukum yang sudah berlaku sebelumnya.

“Kami menghadapi ancaman serius,” katanya, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita tersebut.
AFP
.

Kathy Valy (73), seorang warga New York yang merupakan putri dari salah satu korban Holocaust, turut berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut. Dia menggambarkan situasi saat ini mirip dengan awal pemerintahan Adolf Hitler.

“Ceritanya tentang cara Hitler meraih kekuasaannya, itu lah yang tengah berlangsung di sini,” ujarnya.

Menurut Valy, Trump sebenarnya memiliki perbedaan dalam hal kapabilitas ketimbang para pemimpin fasis lainnya. “Yang satu ini adalah bahwa Trump jauh lebih tidak cerdas dari Hitler atau yang lain,” kata Valy. “Dia dimanfaatkan… bahkan timnya pun pecah.”

Kritikan juga berasal dari kalangan akademisi muda. Daniella Butler (26), seorang PhD student dalam bidang immunology di University of Johns Hopkins, mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengurangan anggaran untuk ilmu pengetahuan dan kesehatan yang dilakukan oleh administrasi Trump.

Memegangi peta Texas yang mencatat persebaran penyakit campak, Butler menggarisbawahi ancamannya akibat penolakan terhadap ilmu pengetahuan. Dia menyatakan dengan tegas, “Bila sains disepelekan, jiwa-jiwa manusia akan melayang.”

Statemen tersebut menyinggung tentang Dr. Robert F Kennedy Jr., kepala kesehatan untuk Trump, dia terkenal karena keraguan akan manfaat vaksinasi dan telah menyebarkan informasi salah bahwa ada hubungan antara vaksin campak, gondok, rubela (MMR) dengan penyakit autisme.

Tindakan simbolis di setiap daerah tanah air

Walaupun sejumlah tempat cuma menyelenggarakan acara skala kecil, misalnya di Galveston, Texas, antusiasme para partisipan masih sangat bersemangat.

“Ini merupakan demonstrasi kelima yang saya ikuti. Umumnya saya akan mengikuti pesta demokrasi selanjutnya, tetapi saat ini kita tak boleh tinggal diam,” ungkap Patsy Oliver (63), seorang penulis.

Di San Francisco, ribuan orang menggambarkan kata besar “IMPEACH + REMOVE” di pinggir pantai, seperti yang diberitakan.
San Francisco Chronicle
Beberapa demonstran yang lain mengibarkan bendera Amerika Serikat terbalik sebagai tanda peringatan dan ketidakberdayaan.

Tindakan-tindakan tersebut diselenggarakan oleh kelompok 50501, suatu gerakan yang memfasilitasi 50 unjuk rasa di berbagai wilayah AS serta satu kampanye tingkat nasional. Berdasarkan laman web resmi mereka, lebih dari 400 pertemuan terbuka untuk demo sudah ditata.

Pada pengumuman formal mereka, kelompok itu mengklaim bahwa tindakan tersebut adalah “reaksi cepat dan terdesentralisasi atas perilaku anti-demokrasi dan tidak sah dari pemerintah Trump serta para sekutunya yang berkuasa.”

Kelompok tersebut pun mengulangi janji mereka untuk memastikan bahwa seluruh demonstrasi dilakukan dengan cara yang damai.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *