PARLEMENTARIA.ID – Rapat paripurna antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan DPRD Jabar yang digelar pada hari Jumat, 16 Mei, menjadi sangat memanas. Hal ini disebabkan oleh keluarnya tiba-tiba para anggota fraksi PDIP sebagai respons terhadap pembicaraan dalam pertemuan itu.
Aksi walk-out Fraksi PDIP terjadi beberapa saat setelah pimpinan DPRD Jabar membuka rapat. Walk-out tersebut bermula ketika salah seorang anggota Fraksi PDIP, Doni Maradona Hutabarat, melakukan interupsi.
Doni mengemukakan ketidakpuasan Fraksi PDIP terhadap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena pernyataannya dinilai mencemarkan martabat DPRD saat acara musrenbang di Cirebon beberapa hari yang lalu.
“Sepekan yang lalu, saat menghadiri acara musrenbang, gubernur membuat suatu pengumuman yang menurut pendapatku patut ditanggapi. Aku merasa bahwa ia sedang mencemarkan nama baik DPRD Jawa Barat dan bahkan setiap anggotanya secara individual,” ungkap Doni.
“Ia mengambil kesimpulan bahwa gubernur tampaknya tidak memerlukan masukan dari anggota DPRD,” katanya. Doni melanjutkan, sebelum adanya penjelasan dari Dedi Mulyadi tentang pernyatakannya dalam rapat persiapan pembangunan, ia berpendapat tim mereka belum perlu untuk memberikan pandangan.
“Sebab kita perlu memiliki etika dan saling menghormati,” katanya.
Memo Hermawan, seorang anggota Fraksi PDIP yang lain, kemudian mendorong semua anggota faksi tersebut untuk meninggalkan ruangan sidang paripurna secara bersama-sama, termasuk Wakil Ketua DPRD Ono Surono.
“Saya mengharapkan fraksi PDIP melakukan walk out, termasuk Pak Ono, sebelum kita menyelesaikan masalah hubungan antara eksekutif dan legislatif. Terima kasih. Mohon beraling ke posisi berdiri dan tidak turut serta dalam sidang pleno ini,” jelas Memo dengan tegas.
Tindakan walk-out oleh fraksi PDIP dalam sidang paripurna DPRD Jawa Barat itu menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos) setelahnya. Secara langsung, warganet pun turut memberikan pendapat mereka mengenai perilaku anggota DPRD Fraksi PDIP yang melakukan walk-out selama pertemuan tersebut.
Netizen mengatakan bahwa itu terlalu setengah-setengah. Kalau memang tidak mau berpartisipasi dengan dekat, sebaiknya mundur total, bukannya menjadi pejabat seperti anggota DPRD tersebut.
Mengapa tidak mencoba untuk mengundurkan diri saja,
Komentar dari pengguna Instagram yang memiliki akun @reynowid pada unggahan milik Jabodetabek24info.
Lain pula dengan netizen lainnya. Banyak yang menyerukan agar anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi PDIP seharusnya mengundurkan diri bila tak memiliki niat untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dalam sidang paripurna tersebut.
Mengapa tidak mencoba resign dari DPR saja… Ada banyak orang yang lebih berkualitas di luar sana.
kalian,”
Komentar dari pemilik akun Instagram @fhendy_zain.
Lainnya pula mengomentari kinerja para anggota dewan yang disegani tersebut. Di DPRD sendiri, performa mereka diyakini masih kurang memuaskan.
Apa memang Dprd-dpr sudah bekerja dengan baik? Apakah Anda benar-benar melakukan pekerjaan? Pekerjaan Anda seperti apa? Bukti konkret dari Anda apa itu? KATAK!
Kritik pedas dari @wa7404848 di platform Instagram membuat para pemakai aplikasi tersebut terkejut. (*)