Menteri Agama mengatakan, Kanwil Kemenag Jawa Tengah merupakan yang terbesar di antara seluruh kanwil Kemenag yang ada di Indonesia.
Dengan situasi ini, dia berharap, Aparatur Sipil Negara di Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
Hal tersebut sesuai dengan yang diajukannya, setelah meresmikan kantor yang berada di kawasan Jalan Sisingamangaraja, Semarang, Senin (8/12/2025). Dalam acara peresmian tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng, Saiful Mujab.
Menteri Nasar berharap, kantor baru ini mampu membangkitkan semangat kerja para pegawai negeri, agar lebih berkarya dan mencapai prestasi di masa mendatang.
Kantor adalah tempat menghasilkan karya dan melahirkan kebaikan. Jangan buat kantor seperti pasar, tetapi jadikan sebagai ruang pelayanan yang membawa berkah.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah, atas penyelesaian tahap kedua kantor yang sangat indah dan mewah. Kami juga mengapresiasi Kakanwil beserta seluruh jajarannya, yang berhasil memberikan prestasi nasional,” ujar Nasaruddin Umar kepada sejumlah awak media setelah acara.
Menurutnya, masih terdapat kelemahan atau ketidaksempurnaan dalam pelayanan kepada masyarakat, semoga akan menjadi lebih baik lagi di masa depan. Kondisi seperti ini sangat dibutuhkan agar kinerja para Aparatur Sipil Negara lebih bersemangat dan mencapai prestasi yang lebih baik.
Selain meresmikan Kanwil Kemenag Jateng, Nasaruddin juga memberikan Tausiyah Kebangsaan, yang dihadiri oleh para Rektor PTKN serta ASN dari Kanwil dan Kankemenag di Jateng.
Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa agama adalah teman yang membawa keindahan jiwa dalam setiap bentuk pengabdian. Menurutnya, bekerja di Kemenag bukan hanya melaksanakan tugas administratif, tetapi merupakan wujud pengabdian yang muncul dari kedalaman spiritual.
“Agama itu indah. Bagi pegawai Kemenag, agama harus menjadi sumber kebahagiaan dalam pelayanan, bukan beban. Dari sana akan muncul ketulusan,” katanya.
Menteri Agama menjelaskan bahwa semboyan Ikhlas Beramal memiliki makna teologis dan etis. Ia kemudian menjelaskan berbagai tingkatan nilai keikhlasan, kesabaran, serta rasa syukur, sebagaimana diuraikan dalam karya tasawuf dan Alquran.
“Keikhlasan memiliki tingkatan-tingkatan. Ada yang berbuat baik sambil terus menghitung pahalanya, ada yang berbuat baik hingga lupa bahwa itu adalah amal baik. Itu yang paling tinggi, dan di situlah seorang ASN Kemenag seharusnya berada,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Menag kembali menekankan pentingnya kejujuran dan integritas para pegawai Kemenag. Ia mengingatkan, masyarakat selalu menuntut para petugas Kemenag untuk memenuhi standar etika yang lebih tinggi.
“ASN Kemenag dianggap oleh orang seperti malaikat, padahal kami adalah manusia biasa. Oleh karena itu jangan pernah sekali-kali mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Kami tidak mencari yang terbanyak, tetapi yang paling berkah,” katanya.
Di sisi lain, Kakanwil Kemenag Jateng, Dr H Saiful Mujab MA, menyampaikan rasa apresiasi terhadap kehadiran Menag yang meresmikan gedung baru, serta memberikan pembinaan kepada pegawai negeri di provinsi ini.
Ia menjelaskan, pembangunan kantor yang meliputi gerbang dan area parkir bisa selesai karena anggaran tahun 2025 tidak mengalami pemotongan.
Mujab juga mengatakan, Jawa Tengah berhak menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional 2026. Ia menegaskan, pihaknya akan mempersiapkan pelaksanaannya secara maksimal.
“Sejauh ini Jateng belum pernah menjadi Juara Umum. Selain menjadi tuan rumah yang baik, kami berharap bisa mencapai prestasi yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. ***







