Yogyakarta Jajaki Direct Flight dengan Maskapai Tiongkok, Buka Peluang Umrah dan Wisata

PEMERINTAHAN97 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata tengah menjajaki kerja sama dengan dua maskapai asal Tiongkok, Hainan Airlines dan Long Air, untuk membuka jalur penerbangan langsung (direct flight) dari Yogyakarta International Airport (YIA).

Program ini dirancang untuk dua tujuan utama:

  1. Memberangkatkan jemaah umrah langsung dari Yogyakarta menuju Jeddah dengan transit di Tiongkok.
  2. Meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (inbound tourism) ke Kota Yogyakarta.

Selama ini, jemaah umrah asal Yogyakarta dan sekitarnya harus transit di Jakarta sebelum terbang ke Tanah Suci. Dengan skema penerbangan baru, perjalanan akan lebih efisien tanpa biaya tambahan menginap di Jakarta.

Potensi Pasar Umrah Yogyakarta Sangat Besar

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyebut potensi pasar jemaah umrah di wilayah DIY dan Jawa Tengah bagian selatan bisa menembus 20 juta orang per tahun.

“Pasar ini sangat besar. Kolaborasi dengan maskapai Tiongkok diharapkan bisa menghadirkan solusi inovatif untuk masyarakat,” ujar Wawan usai Business Matching Travel di Bantul, Senin (18/8).

Dorong Wisata Mancanegara dan Ekonomi Lokal

Selain umrah, kerja sama ini juga digagas untuk menarik wisatawan asing agar langsung masuk ke Yogya tanpa harus transit di Bali.

“Kalau selama ini turis mancanegara masuk via Bali baru lanjut ke Yogyakarta, dengan direct flight kita bisa jadikan Yogya sebagai destinasi utama,” tambah Wawan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menekankan dampak ekonominya yang signifikan.

“Data menunjukkan spending wisatawan asing tiga hingga empat kali lebih besar dibanding wisatawan domestik. Pada 2024, rata-rata pengeluaran turis mancanegara di Yogya mencapai Rp11 juta per orang, sementara wisatawan domestik hanya Rp2,3 juta. Artinya, inbound tourism bisa mendongkrak ekonomi hingga puluhan miliar rupiah,” jelas Wahyu.

Syarat Keberlanjutan Penerbangan

Director Shintian Jaya Aviasi, Emerson Lo Vun Zet, menilai agar penerbangan berkelanjutan, frekuensi minimal tiga kali seminggu harus dipenuhi.

“Dengan pesawat narrow body berkapasitas 160 kursi, potensi pergerakan penumpang per minggu hampir 500 orang. Dalam dua tahun, dampak ekonominya akan sangat signifikan,” ungkap Emerson.

Managing Director, Edwin Himna, menambahkan bahwa pembahasan teknis dan perizinan akan segera digodok dengan otoritas terkait. Ia optimistis penerbangan langsung ini bisa terealisasi dalam waktu dekat.

Harapan Lebih Luas: Ekspor Produk Lokal

Selain melayani jemaah umrah dan turis asing, hadirnya maskapai Tiongkok juga dipandang sebagai peluang ekspor produk lokal.

“Alhamdulillah sudah ada titik terang. Harapannya, direct flight ini bisa melayani umrah, membawa lebih banyak wisatawan Cina ke Yogya, sekaligus membuka jalur ekspor bagi produk-produk lokal,” ujar Edwin. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *