Purbaya Gelar Pertemuan dengan DK OJK di Kantor Kemenkeu, Bahas Apa?

PEMERINTAHAN123 Dilihat

Pertemuan Menteri Keuangan dengan OJK

PARLEMENTARIA.ID – Pada hari ini, tanggal 22 Oktober 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menggelar pertemuan dengan jajaran Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas berbagai isu terkait sektor keuangan dan perbankan.

Berdasarkan pantauan, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap DK OJK, Dian Ediana Rae, hadir secara terpisah di Kemenkeu. Saat diminta keterangan sebelum rapat dimulai, Mahendra menyampaikan bahwa informasi mengenai pertemuan tersebut akan diberikan setelah pembahasan internal selesai.

“Saya bahas dulu, baru saya kasih tahu,” ujar Mahendra singkat saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Dian Ediana Rae juga menyampaikan hal serupa. “Nanti saya kasih tahu ya,” ucapnya.

Purbaya tiba belakangan setelah jajaran OJK. Sebelum rapat tersebut, ia sempat melakukan kunjungan ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk meninjau sistem monitoring dashboard lembaga tersebut.

“Kita melihat sistem monitoring dashboard-nya Bea Cukai di sana, yang ke pelabuhan dan ke tempat-tempat lain. Saya juga sempat diskusi dan teleponan dengan orang Bea Cukai di kapal dekat Batam,” kata Purbaya.

Menurut dia, sistem pemantauan Bea Cukai sudah berjalan cukup baik, namun masih bisa dioptimalkan untuk menekan praktik under-invoicing yang kerap menjadi sorotan Presiden.

“Sebenarnya sudah cukup bagus, tapi belum sampai ke level di mana saya bisa secara online memonitor kapal dan indikasi under-invoicing. Karena AI-nya belum dikembangkan,” jelas Purbaya.

Fokus pada Peningkatan Sistem Monitoring

Purbaya menilai bahwa sistem monitoring yang ada saat ini sudah mampu memberikan data yang cukup akurat, tetapi masih perlu peningkatan dalam penggunaan teknologi seperti artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi praktik under-invoicing secara lebih efektif.

  • Sistem monitoring yang ada saat ini telah membantu pihak Bea Cukai dalam memantau aktivitas di pelabuhan dan lokasi-lokasi penting lainnya.
  • Namun, untuk mencapai tingkat optimalisasi yang lebih tinggi, diperlukan pengembangan teknologi AI yang dapat membantu dalam analisis data secara real-time.
  • Purbaya menekankan pentingnya adanya inovasi teknologi dalam upaya meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam pengawasan impor dan ekspor.

Langkah Awal Menuju Peningkatan Efisiensi

Selain fokus pada sistem monitoring, Purbaya juga menyampaikan rencana-rencana strategis yang akan diambil dalam waktu dekat. Beberapa langkah yang akan diambil antara lain:

  • Memperkuat kolaborasi antara Kemenkeu dan Bea Cukai dalam pengelolaan data dan informasi.
  • Mengembangkan sistem digital yang lebih canggih untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses impor dan ekspor.
  • Melibatkan pihak-pihak terkait dalam pengembangan teknologi AI sebagai alat bantu dalam pengawasan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor terhadap sistem pemerintahan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *