Polri tambah alat berat untuk bantu penanganan bencana di Sumbar

HUKUM, PEMERINTAHAN31 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Polri kembali menambah jumlah alat berat di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu untuk mempercepat penanganan di lokasi bencana provinsi setempat.

Keberangkatan lima unit alat berat tersebut dilepas langsung oleh Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo didampingi Kepala Polda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di depan Kantor Polres Padang Pariaman.

“Polri kembali memberangkatkan lima unit berat untuk mempercepat penanganan di berbagai lokasi terdampak bencana,” terang Dedi.

Dia mengatakan dengan adanya penambahan lima unit alat berat tersebut maka jumlah alat berat yang beroperasi ada sebelas unit, enam lainnya sudah bekerja di longsor dan bencana banjir bandang.

Alat berat tersebut tersebar di berbagai titik lokasi yaitu di wilayah Kabupaten Agam, dan Padang Pariaman, provinsi setempat.

Pihaknya berharap tambahan dukungan alat berat itu bisa semakin mempercepat penanganan usai bencana di lokasi yang terdampak.

“Kehadiran alat berat diharapkan dapat mempercepat pengerjaan dan pembersihan sehingga akses untuk jalur logistik, kendaraan, dan perekonomian di lokasi bisa digerakkan,” jelas Dedi.

Jenderal bintang tiga itu memastikan Polri akan terus mempercepat pemulihan infrastruktur maupun memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pascabanjir di wilayah utara Sumatera, khususnya Sumbar.

Dalam pengerjaan di lapangan Polri juga diminta berkolaborasi dengan pemerintah daerah, TNI, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya demi mengakselerasi pemulihan infrastruktur.

Dia memaparkan sampai saat ini pembangunan jembatan darurat telah dilakukan di berbagai titik, yakni Palembayan di Kabupaten Agam yang telah rampung 100 persen, Malalak di Kabupaten Agam dengan progres sekitar 80 persen, serta Batang Anai di Kabupaten Padang Pariaman dengan progres sekitar 75 persen.

Sementara itu pembangunan jembatan di X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, masih dalam tahap persiapan material, sedangkan jembatan di Sumani Kabupaten Solok telah selesai 100 persen dan dioperasionalkan secara maksimal.

Dia menambahkan jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam saat ini telah dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua, melayani sekitar 1.135 jiwa, dan akan ditingkatkan menjadi jembatan rangka baja modular, Bailey, agar dapat dilalui kendaraan roda empat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *