Perkembangan Aktivitas Gunung Semeru dan Dampak pada Penerbangan Status ‘Red Code’

DAERAH17 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat, namun hingga saat ini belum ada dampak signifikan terhadap operasional penerbangan di wilayah Jawa Timur. Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) memastikan bahwa aktivitas penerbangan tetap berjalan normal.

Status Gunung Semeru yang Meningkat

Gunung Semeru telah ditetapkan dalam status ‘Red Code’ oleh otoritas terkait. Status ini menunjukkan bahwa aktivitas letusan cukup signifikan dan memiliki potensi mengganggu jalur penerbangan jika tidak diantisipasi. Meski demikian, hingga saat ini belum ada penutupan ruang udara maupun pembatalan penerbangan.

Kondisi Operasional Bandara

Operasional di sejumlah bandara krusial seperti Malang, Banyuwangi, Surabaya, dan Yogyakarta masih terpantau aman. Tidak ada bandara yang ditutup dan sejauh ini tidak ada penerbangan yang dibatalkan. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah mitigasi yang dilakukan oleh AirNav Indonesia cukup efektif dalam menjaga keselamatan penerbangan.

Sebaran Abu Vulkanik

Abu vulkanik dari Gunung Semeru terpantau menyebar pada dua ketinggian berbeda. Pada level rendah, abu mencapai ketinggian sekitar 4.500 meter (FL150) dan bergerak ke tenggara. Sementara itu, pada level tinggi, abu mencapai ketinggian 13.500 meter (FL450) dan bergerak ke arah barat daya. Meskipun begitu, tren pergerakan abu vulkanik saat ini cenderung menjauh dari area bandara dan rute penerbangan yang padat.

Pengujian Fisik dan Data Bandara

Untuk memastikan keamanan penerbangan, otoritas bandara setempat melakukan pengujian fisik atau paper test. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa semua data negatif, termasuk di Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Bandara YIA, Adi Sucipto (Yogyakarta), dan Adi Sumarmo (Solo). Hal ini memberikan keyakinan bahwa abu vulkanik tidak mengancam operasional bandara.

Mitigasi dan Pemantauan Real-Time

AirNav Indonesia terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Semeru secara real-time menggunakan citra satelit Himawari-8 dan data dari Pusat Vulkanologi (PVMBG). Informasi terkini tentang ancaman abu vulkanik akan diperbarui setiap 24 jam atau jika ada perubahan signifikan. Maskapai dan pilot akan selalu diberi informasi terbaru untuk memastikan keselamatan penerbangan.

Langkah Tambahan untuk Keselamatan

Selain pemantauan rutin, AirNav Indonesia juga melakukan pemutakhiran jalur penerbangan apabila diperlukan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko dan memastikan bahwa penerbangan tetap aman meskipun aktivitas Gunung Semeru meningkat. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *