PARLEMENTARIA.ID – Jawa Timur menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa kondisi ini akan berlangsung hingga Februari 2026. Hal ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, khususnya mereka yang akan melakukan perjalanan selama liburan.
Tindakan Pencegahan yang Dilakukan Pemerintah
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyampaikan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Ia menekankan pentingnya kesadaran diri dalam menghadapi cuaca buruk, terutama saat mengemudi menggunakan kendaraan pribadi. Menurut Emil, dinas terkait telah memperkuat tanda-tanda bahaya di jalur rawan longsor dan kecelakaan.
“Jalur yang rawan longsor sudah ditandai oleh dinas perhubungan masing-masing daerah. Jadi, tetap berwaspada sudah ada rambu,” ujarnya.
Meski demikian, Emil tetap mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri jika cuaca sedang dalam kondisi buruk. Ia menyarankan agar perjalanan disesuaikan dengan situasi yang ada, karena risiko seperti pohon tumbang atau longsoran tanah sangat tinggi.
Wilayah Selatan Jawa Timur Paling Rentan
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menambahkan bahwa wilayah selatan Jatim menjadi fokus utama. Daerah seperti Pacitan hingga Banyuwangi diprediksi menghadapi gelombang laut yang tinggi serta curah hujan yang intens.
Gatot juga mengingatkan masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon yang terlalu rindang atau di bawah papan reklame, karena bisa membahayakan.
“Apabila berteduh, tolong hindari berteduh di bawah pohon yang terlalu rindang, bisa juga patah atau rubuh, juga menghindari jangan berteduh di bawah papan reklame,” pesannya.
Persiapan Petugas dan Masyarakat
Seluruh petugas di Jawa Timur dikerahkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana. Meski rambu-rambu telah dipasang, pengawasan dan pemantauan terus dilakukan.
Emil juga menegaskan bahwa pihaknya bekerja keras untuk memastikan semua langkah pencegahan dapat berjalan efektif. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Langkah Penyediaan Kebutuhan Darurat
Masyarakat yang akan melakukan perjalanan di Jawa Timur diminta untuk menyiapkan perlengkapan darurat. Ini termasuk alat pelindung diri, perlengkapan evakuasi, dan persediaan makanan serta air minum.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memantau informasi cuaca secara berkala melalui sumber resmi. Dengan begitu, mereka dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
Pentingnya Kesadaran Diri
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya pencegahan, kesadaran diri masyarakat tetap menjadi faktor penting. Kehati-hatian dalam berpergian, penyesuaian rencana perjalanan, dan penggunaan alat transportasi yang aman menjadi kunci utama untuk menghindari risiko bencana.
Dengan adanya prediksi cuaca ekstrem, masyarakat diharapkan lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan. Pemerintah dan lembaga terkait akan terus memberikan informasi dan bantuan yang dibutuhkan. ***











