PARLEMENTARIA.ID – Pembahasan program pengadaan gerobak ‘Mlijo Cinta’ untuk UMKM yang diusulkan oleh pemerintah daerah Jember mengalami penundaan. Hal ini dilakukan karena masih adanya ketidakjelasan dalam data penerima bantuan yang disampaikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
Masalah Data Penerima Bantuan
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, menyampaikan bahwa anggaran sebesar Rp 12,5 miliar yang dialokasikan untuk program tersebut belum memiliki data penerima yang jelas. Awalnya, jumlah penerima ditetapkan sebanyak 1.282 orang, namun dalam rapat dengar pendapat (RDP) untuk APBD 2026, jumlah tersebut berubah menjadi 2.500 orang.
“Saat dibahas bersama tadi ada beberapa pertanyaan kepada Kepala Dinas Koperasi yang belum bisa dijelaskan secara detail. Untuk itu kami bersepakat menunda pembahasannya,” ujar Candra, Jumat (21/11/2025).
Proses Perencanaan yang Tidak Jelas
Selain masalah data, Candra juga menyoroti perencanaan program yang dinilai kurang matang. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang detail agar distribusi bantuan dapat tepat sasaran. Menurutnya, hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
Keterbatasan Waktu dan Proses Lelang
Proses pengadaan gerobak Mlijo Cinta juga sempat memicu kegaduhan. Rekanan pemenang lelang belum ditetapkan hingga saat ini. Selain itu, keterbatasan waktu penyediaan dinilai tidak cukup untuk menyelesaikan proses hingga bulan Desember 2025.
Peran DPRD dalam Pengawasan
DPRD Jember memiliki fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut. Namun, karena belum adanya data yang valid, komisi B tidak dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Kepala Dinas Koperasi diminta untuk melengkapi data tersebut sebelum pembahasan dilanjutkan.
Tantangan Serapan Anggaran
Data serapan anggaran dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro hingga akhir tahun 2025 masih sekitar 30 persen. Hal ini menunjukkan adanya kendala dalam realisasi program. Candra berharap agar perencanaan program lebih matang dan transparan untuk menghindari kekurangan serupa di masa depan.
Langkah Ke depan
Candra menegaskan bahwa pihaknya akan tetap memantau perkembangan program tersebut. Ia meminta pihak terkait untuk memberikan jawaban yang jelas dan lengkap mengenai data penerima bantuan. Dengan demikian, pembahasan dapat dilanjutkan dengan dasar yang kuat dan transparan.
Penundaan pembahasan pengadaan gerobak Mlijo Cinta di DPRD Jember menunjukkan pentingnya perencanaan yang matang dan transparansi dalam pengelolaan anggaran. Dengan data yang jelas dan proses yang terarah, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi UMKM di wilayah tersebut. ***








