PARLEMENTARIA.ID – Sebuah temuan arkeologis yang mengejutkan kembali terjadi di Jawa Timur. Di kawasan Hutan Tritik, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, tim peneliti menemukan fosil gajah purba yang diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun. Temuan ini menunjukkan keunikan dalam dunia ilmu pengetahuan dan memberikan wawasan baru tentang sejarah kehidupan fauna purba di wilayah Nusantara.
Kerangka yang Relatif Lengkap
Fosil yang ditemukan memiliki kondisi yang cukup lengkap, termasuk rahang bawah dengan gigi, tulang panggul, gading, serta beberapa tulang kaki. Penemuan ini menjadi bukti bahwa area tersebut pernah menjadi tempat tinggal bagi makhluk-makhluk besar yang hidup jauh sebelum manusia modern muncul.
Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi Bandung, Unggul Prasetyo Wibowo, menjelaskan bahwa kerangka yang ditemukan menunjukkan keutuhan yang luar biasa. “Kita berharap ini satu individu yang cukup lengkap. Bagian yang sudah ditemukan antara lain rahang bawah lengkap dengan gigi, sepasang tulang panggul (pelvis), satu gading, beberapa tulang rusuk, dan sebagian tulang kaki,” ujarnya.
Identifikasi Spesies yang Akurat
Tim peneliti mengidentifikasi fosil tersebut sebagai gajah purba jenis Stegodon. Hal ini didasarkan pada karakteristik gigi yang khas dari spesies ini. “Kami sudah melihat karakter gigi yang khas dari gajah purba Stegodon. Ini menjadi bukti kuat bahwa hewan tersebut pernah hidup di wilayah ini,” tambah Unggul.
Lapisan batuan tempat fosil ditemukan juga menunjukkan usia geologis sekitar 800.000 tahun, yang menempatkannya pada masa Pleistosen Tengah. Era ini merupakan periode di mana banyak mamalia besar mendiami pulau Jawa, sehingga temuan ini semakin memperkuat teori migrasi fauna purba Asia ke Nusantara.
Ekskavasi dan Proses Konservasi
Ekskavasi di lokasi diperkirakan akan berlangsung selama sepuluh hari. Tujuannya adalah untuk menggali sisa-sisa kerangka dan memastikan tidak ada bagian fosil yang rusak akibat erosi atau aktivitas manusia. Proses ini akan dilakukan secara hati-hati agar semua bagian dapat dipertahankan dalam kondisi terbaik.
Wilayah yang Kaya Akan Sejarah
Komunitas Kota Sejuk, sebuah kelompok pemerhati sejarah dan lingkungan lokal, menyebut bahwa kawasan Desa Tritik memang sudah lama dikenal sebagai “ladang fosil”. Banyak fosil hewan purba lain juga telah ditemukan di sekitar lokasi. “Di sekitaran lokasi ini juga banyak telah ditemukan fosil-fosil. Jadi tidak hanya fosil Stegodon, tapi juga rusa purba dan beberapa hewan lain,” kata Sukadi, Humas Komunitas Kota Sejuk.
Rencana Pameran dan Penelitian Lanjutan
Jika proses ekskavasi dan konservasi berjalan lancar, fosil ini rencananya akan dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk diteliti lebih dalam dan dipamerkan kepada publik. Dengan demikian, masyarakat akan bisa melihat langsung bukti sejarah yang sangat berharga ini.