Pemkab Agam Siapkan 410 Hunian Sementara untuk Korban Banjir

DAERAH, PEMERINTAHAN20 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mulai mempersiapkan pembangunan tempat tinggal sementara (huntara) untuk warga yang rumahnya rusak berat akibat banjir bandang.

Pengembangan difokuskan pada beberapa lokasi yang terkena dampak parah guna memastikan penduduk memiliki tempat tinggal yang aman selama masa pemulihan.

Huntara Dibangun di Tiga Titik Utama

Huntara akan berdiri di Kayu Pasak Salareh Aia (Kecamatan Palembayan), Linggai (Kecamatan Tanjung Raya), serta Matur Mudik (Kecamatan Matur).

Seluruh peralatan huntara saat ini sedang dikirim ke Agam dengan dana yang berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Rumah darurat tersebut memiliki tipe 21 yang dianggap layak untuk ditempati.

Kepala Sekretariat Daerah Agam, Muhammad Lutfi AR, menyampaikan bahwa proses pembangunan terus dipercepat sambil menunggu kedatangan kelengkapan material ke lokasi.

Dilansir dari ANTARA News, ia menyatakan bahwa perumahan ini dibangun “dengan dana dari BNPB dan alat-alatnya sedang dikirim ke Agam. Tipe rumahnya adalah tipe 21 yang layak huni.”

Prioritas untuk Rumah yang Rusak Parah

Pemerintah memastikan bahwa hunian sementara hanya diberikan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah atau tidak dapat ditempati kembali setelah bencana. Mereka akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman setelah unit hunian sementara selesai dibangun.

Sekitar 410 kepala keluarga terdaftar sebagai penerima manfaat huntara karena rumah mereka mengalami kerusakan yang paling berat.

Proses pembangunan juga melibatkan kerja sama dengan TNI guna mempercepat pelaksanaan di lapangan dan memastikan hunian sementara dapat segera ditempati.

Kebutuhan Mendesak Pasca Banjir Bandang

Banjir yang menimpa Agam tidak hanya merusak tempat tinggal, tetapi juga memengaruhi infrastruktur, jalan, serta fasilitas umum. Keadaan ini menyebabkan ribuan penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka sementara waktu.

Huntara menjadi jawaban instan agar para korban bencana bisa kembali memiliki tempat tinggal yang lebih aman dan layak dibandingkan dengan pengungsian.

Pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap dampak lanjutan serta menyusun rencana pemindahan tetap setelah situasi memungkinkan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *