Mentan Amran Persetujui Tambahan 10 Ribu Ton Beras untuk Warga Aceh Dampak Bencana

PARLEMENTARIA.ID – Menteri Pertanian serta Kepala Badan Pangan Nasional (Kabapanas) Andi Amran Sulaiman menyetujui permintaan tambahan beras sebanyak 10.000 ton yang diajukan oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh.

“Alhamdulillah, secara resmi pemerintah pusat menyetujui permohonan 10.000 ton beras dari Bapak Gubernur Mualem untuk Aceh,” ujar Menteri Amran di Jakarta, Selasa (9/12).

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Selanjutnya, Amran memastikan bahwa persediaan beras nasional memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Bahkan, pihaknya siap menyediakan tiga kali lipat lebih besar dari permintaan Gubernur Aceh. 2. Amran juga menegaskan bahwa stok beras nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tanah air. Pihaknya bahkan bersiap memberikan tiga kali lipat lebih banyak dari yang diminta oleh Gubernur Aceh. 3. Selanjutnya, Amran memastikan bahwa persediaan beras negara telah mencukupi kebutuhan masyarakat. Bahkan, mereka siap menyediakan jumlah tiga kali lipat dari permintaan Gubernur Aceh. 4. Amran juga memastikan bahwa stok beras nasional sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pihaknya bahkan bersedia menyalurkan tiga kali lipat dari permintaan yang diajukan oleh Gubernur Aceh. 5. Berikutnya, Amran menegaskan bahwa persediaan beras nasional memang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pihaknya juga siap mengirimkan tiga kali lipat lebih besar dari yang diminta oleh Gubernur Aceh.

“Ini adalah alokasi khusus yang bertujuan untuk mendukung pemulihan pasca-bencana, di mana stok beras nasional kami saat ini sangat mencukupi, bahkan kami menyediakan tiga kali lipat lebih besar dari permintaan Mualem,” tambah Menteri Amran.

Ia juga menegaskan bahwa persediaan beras nasional yang dipegang oleh Perum Bulog pada 8 Desember 2025 mencapai 3,68 juta ton. Ia menganggap angka ini merupakan yang terbesar dalam sepuluh tahun terakhir dan jauh melampaui rata-rata persediaan akhir tahun yang biasanya hanya berkisar antara 1,2 hingga 1,5 juta ton.

“Dengan persediaan sebesar 3,68 juta ton, kami memiliki cadangan tiga kali lipat dari kebutuhan bulanan nasional. Oleh karena itu, permintaan sebesar 10 ribu ton ini sangat kecil dibandingkan stok yang ada. Aceh akan kami pastikan tercukupi, dan seluruh Indonesia tetap aman hingga musim panen pada Maret–April 2026,” kata Amran.

Ia juga menyampaikan bahwa permohonan tambahan beras ini diajukan oleh Pemprov Aceh dalam kondisi penanganan dampak bencana yang menimbulkan korban jiwa serta merusak beberapa infrastruktur pertanian.

Pada Rapat Terbatas yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto di Posko TNI AU Sultan Iskandar Muda pada 7 Desember 2025, Gubernur Mualem menyampaikan kebutuhan mendesak terkait penstabilan harga kebutuhan pokok, termasuk beras, air minum, dan elpiji.

Ia berharap bantuan beras dapat segera mengurangi beban rakyat Aceh dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. Menteri Amran juga menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap kondisi produksi pangan nasional yang kini dianggap stabil.

Ia menyebutkan bahwa jumlah stok beras nasional berdasarkan data BPS diperkirakan mencapai 34,79 juta ton pada akhir tahun 2025, sedangkan cadangan beras pemerintah pada bulan Desember 2025 diperkirakan melebihi 3,5 juta ton.

“Dulunya kita harus mengimpor jutaan ton, kini justru mampu membantu saudara-saudara kami di Aceh yang terkena musibah tanpa khawatir kekurangan. Ini adalah berkah besar bagi bangsa, terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas dukungannya terhadap petani Indonesia,” tutupnya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed