PARLEMENTARIA.ID – Sebelumnya para kyai tua mengajak agar dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak diperburuk, kini giliran para kyai dan nyai muda NU yang bersuara.
Kini para kyai dan nyai muda Nahdlatul Ulama yang tergabung dalamForum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan desan pentingnya menyelesaikan masalah organisasi melalui musyawarah agar NU tetap berada di jalur aturan dan pengabdian kepada masyarakat.
Koordinator FKNM NU, Nyai Fatimah Asri Mutmainah menyatakan bahwa pihaknya menilai perkembangan PBNU belakangan ini memerlukan tanggapan yang jelas dan tindakan yang terukur agar tidak mengganggu kegiatan bersama di tingkat daerah. Musyawarah dianggap sebagai tradisi NU yang tidak hanya mencegah konflik, tetapi juga memastikan penyelesaian sesuai dengan amanat muktamar.
“NU memerlukan ruang yang tenang. Perselisihan internal harus diselesaikan melalui musyawarah. Suara kami mungkin lemah, tetapi menjadi bagian dari tinta peradaban NU,” kata Nyai Fatimah Asri Mutmainah, pengasuh Ponpes al-Aziz Lasem, Selasa (9/12).
Selanjutnya, pernyataan FKNM NU itudilahirkan setelah rapat resmi yang diadakan secara virtual pada Senin (8/12)).
Nyai Fatimah Asri Mutmainah menegaskan Sebelumnya, kyai dan nayi muda tidak memiliki tempat untuk menyampaikan pendapat mereka, sehingga forum ini menjadi wadah sah untuk berbicara.
Sejumlah pengajar pondok pesantren yang tergabung dalam forumitu misalnya KH. Ahmed Shoim El Amin (PP Ihya Ulumaddin, Cilacap), Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo, Kediri), KH. Faiz Makki (PP Nurul Jadid, Paiton), serta para pengajar muda seperti Hj. Iffatul Umniati Ismail (Sampang) dan Hj. Maya Fitria (PP Krapyak, Jogjakarta).
Anggota FKNM NU dari Jakarta, KH. Rifqi Muhammad Fatkhi mengatakan Muktamar berikutnya harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk merevisi tata kelola organisasi. “Muktamar harus menjadi tempat perbaikan dan penyempurnaan sistem tata kelola. Pengurus di semua tingkatan juga harus menjaga martabat NU,” tegasnya.
FKNM NU berharap seluruh pihak dapat mengendalikan diri dari tindakan yang memperburuk suasana dan mengajak anggota NU untuk ikut mendoakan para pemimpin jam’iyyah agar diberi kebijaksanaan dalam mengambil keputusan terbaik bagi NU. Forum menyatakan siap mendukung langkah-langkah yang menjunjung aturan serta memperkuat struktur organisasi.
“Sikap ini diambil hanya untuk menjaga keutuhan jam’iyyah. NU perlu terus melanjutkan pelayanan kepada umat dan bangsa,” tambah Nyai Fatimah. ***











