PARLEMENTARIA.ID – Bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Sumatera Utara menimbulkan berbagai tantangan bagi masyarakat setempat. Dalam situasi seperti ini, pentingnya peran pemerintah dan lembaga terkait menjadi fokus utama untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Ketua Komisi D DPRD Sumut, Timbul Jaya Hamonangan Sibarani, menyoroti pentingnya aspek kemanusiaan dalam proses pemulihan pasca-bencana.
Fokus pada Kesejahteraan Warga
Timbul Jaya Hamonangan Sibarani menekankan bahwa prioritas utama dalam menghadapi bencana adalah menyelamatkan masyarakat. Ia menilai bahwa pemerintah harus lebih responsif dalam memberikan bantuan dan kepastian kepada warga yang terdampak. Menurutnya, kebutuhan pokok seperti air bersih, makanan, dan tempat tinggal sementara harus diprioritaskan.
“Keselamatan manusia itu yang paling utama,” ujarnya. “Pemerintah harus memastikan dulu masyarakat tidak kelaparan dan tidak ada yang terisolir.”
Membangun Kepercayaan dan Rasa Aman
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan kepastian bagi masyarakat. Dalam situasi sulit seperti ini, masyarakat membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah agar merasa tidak sendiri menghadapi bencana.
“Pemerintah harus hadir dan menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri menghadapi bencana ini,” katanya.
Tidak Ada Ruang untuk Saling Menyalahkan
Timbul Jaya Hamonangan Sibarani menekankan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling menyalahkan atau mencari penyebab bencana. Ia menyarankan agar semua pihak fokus pada upaya penanganan darurat dan bantuan langsung kepada korban bencana.
“Kita jangan dulu mencari siapa salah dan siapa benar. Fokus kita adalah bagaimana pemerintah hadir di tengah masyarakat dan menunjukkan kepekaan dalam situasi sulit ini,” ujarnya.
Peran Lembaga Terkait
Ia juga meminta BNPB dan lembaga terkait lainnya untuk turun tangan secara maksimal. Menurutnya, bencana yang terjadi saat ini sudah berskala besar dan berdampak luas. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani situasi ini.
“Pemulihan kemanusiaan harus didahulukan. Setelah itu barulah kita berbicara soal perbaikan infrastruktur dan evaluasi penyebab bencana,” ujarnya.
Solusi Teknologi untuk Pencahayaan
Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat adalah kurangnya pencahayaan di lokasi pengungsian. Timbul Jaya Hamonangan Sibarani mengungkapkan bahwa PLN telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait. Meskipun akses jalan terganggu, ia menyarankan agar PLN mencari solusi alternatif seperti pengiriman genset atau memanfaatkan tenaga surya.
“Minimal ada pencahayaan di beberapa lokasi agar masyarakat bisa terbantu. Dengan kemajuan teknologi, PLN seharusnya bisa menghadirkan solusi tanpa harus menunggu akses jalan normal,” katanya.
Semangat Gotong Royong
Ia berharap semangat gotong royong antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat dapat mempercepat penyelamatan seluruh warga terdampak bencana di Sumatera Utara. Proses pemulihan jangka panjang hanya bisa dimulai setelah kebutuhan mendesak masyarakat terpenuhi. ***











