PARLEMENTARIA.ID – Kota Bekasi tengah mengalami kekurangan tenaga pendidik atau guru.
Berdasarkan kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasinya.
Salah satu program yang saat ini berjalan adalah program mahasiswa mengajar.
Menanggapi program tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, mengatakan Pemkot perlu memahami dampak dari pelaksanaannya dan memastikan apakah program itu telah efektif sebagai solusi atas permasalahan guru.
Ia mengaku memiliki sejumlah catatan penting terkait pelaksanaan program mahasiswa mengajar.
“Program mahasiswa perlu dicatat bahwa program itu tentu tidak dapat menggantikan keberadaan guru profesional yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas pembelajaran,” kata Wildan, Jumat (28/11/2025).
Wildan menegaskan bahwa catatan tersebut penting sebagai bahan penilaian untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan program harus dilakukan dengan benar.
“Ketersediaan guru yang cukup menjadi dasar utama peningkatan kualitas pendidikan di Kota Bekasi,” katanya.
Berikut adalah beberapa variasi dari kalimat tersebut: 1. Selanjutnya, pihaknya mengharapkan Pemkot segera memenuhi kebutuhan guru dengan lebih cepat. 2. Mereka menuntut Pemkot untuk mempercepat pengadaan guru. 3. Di masa depan, pihak tersebut menekankan pentingnya percepatan pemenuhan kebutuhan guru oleh Pemkot. 4. Pihaknya berharap Pemkot dapat segera memenuhi kebutuhan guru secara lebih cepat. 5. Ke depan, mereka meminta Pemkot untuk mempercepat proses pengisian kebutuhan guru.
“Kami menekankan pentingnya percepatan pengisian kekurangan guru di sekolah dasar dan menengah pertama negeri yang jumlahnya mencapai ribuan,” katanya.
Wildan berharap percepatan tersebut dapat diwujudkan melalui kerja sama antara DPRD dan Pemkot Bekasi.
“Semoga kerja sama antara eksekutif dan legislatif semakin kuat guna mewujudkan Kota Bekasi yang nyaman dan warganya sejahtera,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Ahmadi Madong, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi kekurangan guru yang diperkirakan terus meningkat.
“Menurut data, saat ini Kota Bekasi kekurangan sekitar 1.400 tenaga pendidik, dan diproyeksikan melonjak menjadi 2.400 guru pada 2026 seiring dengan bertambahnya guru yang memasuki masa purna bakti,” ujar Ahmadi, Rabu (26/11/2025).
Ahmadi menegaskan bahwa pihaknya juga mendorong Pemkot untuk fokus menyelesaikan permasalahan tersebut, di antaranya melalui program magang mengajar bagi mahasiswa.
“Sebenarnya perlu melakukan perbaikan bersama, jangan saling menyalahkan agar dapat ditemukan solusi,” katanya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap melalui kolaborasi, krisis kekurangan guru di Kota Bekasi dapat segera teratasi sehingga mutu pendidikan di sekolah tetap terjaga.
“Mereka fokus membantu di sekolah. Ini langkah inovatif untuk mengatasi kekurangan guru tanpa melanggar aturan Kemendikbud,” harapnya. ***












