PARLEMENTARIA.ID – Taman Daan Mogot, yang terletak di Jakarta Barat, kini menjadi sorotan setelah adanya laporan mengenai praktik prostitusi sesama jenis. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat sekitar dan berbagai pihak terkait. Komisi D DPRD DKI Jakarta telah menanggapi isu tersebut dengan menyarankan perbaikan fasilitas keamanan di lokasi tersebut.
Fokus pada Peningkatan Keamanan dan Pencahayaan
Salah satu langkah utama yang diusulkan oleh Komisi D adalah peningkatan sistem penerangan di taman. Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyatakan bahwa pencahayaan yang memadai sangat penting untuk mencegah tindakan negatif. Ia juga menyarankan pemasangan CCTV di area-area yang tidak terpantau secara langsung.
“Kami selalu mengingatkan dinas terkait untuk memastikan penerangan dan akses yang baik. Petugas patroli juga harus diperkuat,” ujar Yuke. Ia menekankan bahwa keberadaan CCTV akan membantu meningkatkan pengawasan di sudut-sudut gelap yang sering dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal.
Respons dari Warga dan Pedagang Lokal
Warga sekitar dan pedagang lokal di sekitar Taman Daan Mogot juga memberikan tanggapan terhadap isu ini. Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan bahwa aktivitas prostitusi sesama jenis sering terjadi menjelang tengah malam. Menurutnya, para pelaku biasanya berkumpul di area yang gelap dan tidak terpantau.
“Aktivitas ini sudah berlangsung lama, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan penertiban dari pihak berwajib,” ujar Acong. Ia menambahkan bahwa aktivitas tersebut terjadi setiap malam, mulai dari jam 10 hingga 12 malam.
Langkah yang Diambil oleh Pemerintah DKI Jakarta
Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta agar perbaikan fasilitas di Taman Daan Mogot segera dilakukan. Yuke berharap dinas terkait dapat merespons arahan dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung serta keluhan masyarakat. Ia menekankan bahwa keamanan publik harus menjadi prioritas utama.
“Perbaikan keamanan, CCTV, dan penerangan harus segera dilakukan. Ini akan membantu mencegah tindakan negatif di taman tersebut,” jelas Yuke.
Pentingnya Pengawasan dan Kolaborasi
Selain itu, komisi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak berwajib dan masyarakat dalam menjaga keamanan taman. Mereka menilai bahwa keberadaan petugas patroli yang cukup dan pengawasan yang ketat akan membantu mengurangi risiko tindakan ilegal.
Pembenahan infrastruktur seperti pencahayaan dan penggunaan teknologi CCTV diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang. Selain itu, pendekatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga diperlukan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan di ruang publik.
Kebutuhan Penertiban yang Lebih Efektif
Meski telah banyak wacana tentang penertiban di Taman Daan Mogot, nyatanya masih sedikit tindakan nyata yang dilakukan. Oleh karena itu, masyarakat dan lembaga terkait diharapkan lebih proaktif dalam menangani masalah ini. Dengan adanya peningkatan pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif, diharapkan taman tersebut dapat kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung.









