Isu Kebersihan Makanan di Sekolah Menjadi Perhatian Serius Fraksi NasDem DPRD Sumut di SMAN 6 Medan

PARLEMENTARIA.ID – Kasus ditemukannya cacing hidup dalam makanan bergizi gratis (MBG) yang disajikan di SMA Negeri 6 Medan menjadi perhatian serius dari berbagai pihak. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas dan standar kebersihan dalam penyediaan makanan bagi siswa, khususnya dalam program MBG yang digagas oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Penyebab dan Kecemasan Terhadap Kualitas Makanan

Ketua Komisi C DPRD Sumut, Rony Reynaldo Situmorang, mengungkapkan bahwa insiden ini menunjukkan adanya celah dalam proses pengadaan dan pengolahan makanan. Ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pendistribusian MBG tersebut. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan agar tidak terulang kembali kejadian serupa.

Rony juga menyampaikan bahwa program MBG memiliki tujuan luhur, yaitu meningkatkan kualitas generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja secara profesional dan menjaga integritas dalam penyediaan makanan.

Tanggapan dari Badan Gizi Nasional (BGN)

Badan Gizi Nasional (BGN) Sumatera Utara segera menurunkan tim untuk melakukan pengecekan terkait ditemukan cacing dalam makanan MBG di SMAN 6 Medan. Kepala BGN Sumut, Agung Kurniawan, menyatakan bahwa cacing yang ditemukan adalah cacing tanah dan hanya ditemukan dalam satu ompreng saja. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengambilan sampel dan pengumpulan data terkait kejadian tersebut.

Agung juga menyampaikan bahwa kronologi kejadian akan diungkapkan lebih lanjut setelah pihaknya selesai melakukan investigasi. Hal ini menunjukkan bahwa BGN Sumut berkomitmen untuk memberikan jawaban yang transparan dan akuntabel terhadap masalah yang terjadi.

Langkah Preventif dan Evaluasi Terhadap SPPG

Rony Reynaldo Situmorang menyarankan agar seluruh SPPG di Sumut bekerja dengan profesional dan menjaga mutu serta kuantitas makanan yang disajikan. Ia berharap agar para pelaksana program MBG dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan yang aman dan bergizi.

Selain itu, ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap kinerja SPPG di seluruh provinsi. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam distribusi makanan sesuai dengan standar kebersihan dan kualitas yang telah ditetapkan.

Dampak pada Program MBG dan Kepercayaan Masyarakat

Insiden ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya orang tua siswa. Masalah kebersihan makanan bisa memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap program MBG. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah preventif yang lebih ketat dan transparan dalam pengelolaan makanan.

Program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup generasi muda. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan lembaga penyedia makanan.

Tindakan Lanjutan dan Kesadaran Bersama

Selain evaluasi terhadap SPPG, diperlukan juga kesadaran bersama dari semua pihak terkait untuk menjaga standar kebersihan dalam pengolahan makanan. Pelibatan masyarakat dan pengawasan yang lebih ketat dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya insiden serupa.

Pemerintah daerah dan lembaga terkait juga perlu meningkatkan koordinasi dalam memastikan bahwa program MBG berjalan dengan baik dan aman bagi peserta didik. Dengan langkah-langkah yang tepat, program ini dapat terus berkontribusi positif dalam meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *