PALEMENTARIA.ID – Di Lingga, terdapat kabar positif yang lebih menyegarkan daripada makanan di kantin hari Senin, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi diluncurkan, dan Ketua DPRD Kabupaten Lingga, Mayasari, S.Sos, hadir langsung untuk memberikan dukungan penuh.
Peluncuran Program Strategis Nasional Sistem Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) diadakan di SMPN 1 Lingga, Rabu (10/12/2025). Cuaca terang, anak-anak antusias, dan pejabat hadir tanpa ekspresi murung, sebuah kombinasi yang langka dan pantas dirayakan.
Mayasari muncul sebagai sosok yang benar-benar memahami betapa pentingnya masalah makanan dalam menjaga kelangsungan pendidikan. Bagaimana mungkin masa depan bisa dikejar jika pagi-pagi perut masih kosong? Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak yayasan dan para pengelola dapur yang memastikan nasi, protein, dan sayuran tersaji dengan layak.
“DPRD Lingga memberikan dukungan dan apresiasi terhadap dapur MBG yang telah diresmikan di beberapa lokasi di Lingga,” katanya.
Mayasari juga menegaskan bahwa DPRD tidak hanya hadir sebagai tamu formal yang hanya berperan dalam acara seremonial dengan tepuk tangan dan foto bersama. Mereka juga secara penuh mendukung fasilitas MBG yang telah berdiri di beberapa lokasi. Selanjutnya, ia berharap kegiatan pembangunan SPPG dapat dipercepat. Jangan hanya cepat dalam pemotongan pita tetapi lambat dalam pelaksanaannya.
“Harapan kami SPPG berikutnya segera dapat dibangun, sehingga seluruh anak-anak di Kabupaten Lingga bisa langsung merasakan manfaatnya,” tambahnya.
Program Makanan Bergizi Gratis ini memang menjadi salah satu program nasional dengan misi yang sangat mulia, yaitu memastikan masa depan bangsa tidak berkembang dengan kondisi gizi yang kurang.
Di Lingga, program ini hadir sebagai angin segar. Selain membantu mengurangi stunting, program ini juga menjadi pemicu semangat belajar yang sering kali menurun hanya karena belum sempat makan pagi.
Peluncuran di SMPN 1 Lingga berlangsung cukup meriah, ditandai dengan pemberian makanan bergizi secara simbolis kepada para siswa. Seperti biasanya, anak-anak adalah penggemar kebahagiaan yang paling tulus, mereka menyambutnya dengan antusias tanpa perlu diberi kode.
Para guru tampaknya merasa bangga secara wajar, siapa pun akan senang melihat murid-muridnya mengonsumsi makanan yang benar-benar layak, bukan camilan 500 perak yang asal-usulnya tidak jelas.
Dengan dukungan dari lembaga legislatif, pemerintah daerah, dan sekolah, program ini diharapkan tidak hanya menjadi acara peluncuran yang hanya berupa foto yang beredar di grup WhatsApp, tetapi benar-benar berjalan secara berkelanjutan dan konsisten. Jika semua pihak komitmen, masa depan generasi Lingga bisa jauh lebih cerah dan pastinya lebih makmur. ***












