DPRD Jatim Soroti Tiga Masalah Surabaya: Layanan Rentan, Pendidikan, dan Banjir

PARLEMENTARIA.ID – Anggota Komite E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, mengatakan bahwa perhatian yang mendalam terhadap kelompok rentan dan persoalan pendidikan masih menjadi masalah yang cukup berat dalam proses pembangunan di Kota Surabaya.

Pernyataan ini diucapkan Cahyo Harjo Prakoso setelah menyelesaikan titik terakhir reses periode 2025 di Simogunung Kramat Timur, Surabaya.

“Kami telah menyelesaikan tahap terakhir reses pada periode tahun 2025 ini. Berdasarkan hasil penyerapan aspirasi, perhatian terhadap kelompok rentan, masalah pendidikan hingga infrastruktur masih menjadi tantangan bagi Surabaya sebagai kota metropolitan dan pusat ekonomi Indonesia Timur,” ujar Cahyo setelah reses, Senin, 24 November 2025.

Masalah Kelompok Rentan

Cahyo menyampaikan bahwa perhatian terhadap kelompok rentan seperti lansia, perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas menjadi masalah yang mendesak dan perlu diperkuat.

Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan berbagai langkah, tetapi dukungan dari pemerintah provinsi maupun pusat juga sangat dibutuhkan.

Pemerataan Pendidikan

Selain itu, sektor pendidikan juga menerima berbagai harapan dari masyarakat, khususnya terkait kesetaraan mutu layanan dan fasilitas pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta.

“Anak-anak di Surabaya perlu mendapatkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, aman, dan nyaman. Ini tanggung jawab yang harus kita selesaikan bersama,” ujar Ketua Partai Gerindra Surabaya ini.

Banjir dan Macet

Cahyo juga menyoroti kondisi infrastruktur saat memasuki musim hujan, keluhan masyarakat mengenai penanggulangan banjir dan kemacetan disebutnya masih perlu ditingkatkan melalui pembangunan yang lebih tepat sasaran.

Warga Pertanyakan Sekolah Rakyat

Di sisi lain, saat reses di Simogunung Kramat Timur, Surabaya, seorang ibu rumah tangga dari RT 6 RW 2, Meydi, mengapresiasi kehadiran program sekolah rakyat yang mampu menjadi solusi untuk permasalahan pendidikan bagi kalangan miskin.

Ia mempertanyakan metode agar bisa masuk ke sekolah rakyat, karena di sekitarnya banyak anak yang berhenti sekolah akibat keterbatasan finansial.

Bagaimana cara mendaftar SR karena di sekitar lingkungan saya banyak anak yang kondisi ekonominya tidak memadai sehingga menyebabkan putus sekolah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *