PARLEMENTARIA.ID – Bojonegoro, sebuah kabupaten di Jawa Timur, sedang gencar melakukan upaya untuk memperluas akses energi bersih bagi masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas) yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan energi masyarakat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro melakukan kunjungan kerja ke dua perusahaan BUMN energi, yaitu PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina Gas.
Tujuan Kunjungan DPRD
Kunjungan ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang pengembangan jargas di Bojonegoro serta menyiapkan kebijakan yang tepat dalam sektor energi. Ketua DPRD Bojonegoro, Abdulloh Umar, menjelaskan bahwa agenda utama dari kunjungan ini adalah membahas percepatan perluasan jaringan gas bumi agar bisa menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Kami ingin mendapatkan gambaran langsung mengenai pengembangan jargas di Bojonegoro, termasuk peluang, tantangan, dan strategi ke depan,” ujar Umar. Ia menambahkan bahwa komitmen DPRD adalah memastikan kebijakan energi daerah selaras dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung program nasional.
Target Perluasan Jargas
Salah satu target utama dari pengembangan jargas adalah memperluas jangkauan hingga mencapai 10.000 rumah. Umar menyatakan bahwa pihaknya berharap penambahan jaringan ini dapat menjangkau lebih banyak kecamatan, seperti Kecamatan Kapas.
“Kami berharap ada penambahan jaringan yang bisa menjangkau 10.000 pelanggan baru, serta perluasan ke lebih banyak kecamatan,” ujarnya.
Data Pengguna Jargas di Bojonegoro
Di sisi lain, Area Head PGN Bojonegoro, Faishal Arief, menyampaikan data terbaru mengenai jumlah pelanggan jargas rumah tangga yang dibiayai APBN di Bojonegoro. Hingga November 2025, jumlah pelanggan mencapai 7.662 sambungan. Angka ini mengalami penurunan sekitar 23 persen dari awal pengaliran yang mencapai 10.000 pelanggan.
“Penurunan terjadi secara bertahap karena berbagai faktor,” tambah Faishal tanpa merinci lebih lanjut. Informasi ini menjadi salah satu bahan pembahasan penting dalam kunjungan kerja tersebut untuk mencari solusi penguatan dan perluasan infrastruktur gas bumi di wilayah Bojonegoro.
Tantangan dan Solusi
Peningkatan akses energi bersih tidak hanya menjadi tugas pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan keterlibatan pihak swasta dan BUMN. Di tengah tantangan seperti penurunan jumlah pelanggan, DPRD Bojonegoro berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebijakan yang dapat memperkuat infrastruktur jargas.
Langkah Masa Depan
Untuk mencapai target 10.000 pelanggan, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat. Selain itu, diperlukan pula inovasi dalam pendanaan, sosialisasi, dan pemanfaatan teknologi untuk memastikan keberlanjutan jargas.
Abdulloh Umar menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal proses pengembangan jargas. “Kami akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat,” katanya.
Sementara itu, Faishal Arief menilai bahwa perlu adanya evaluasi terhadap penyebab penurunan jumlah pelanggan. “Kami akan terus berupaya untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan kualitas layanan,” ujarnya.
Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, Bojonegoro berharap dapat menjadi contoh dalam pengembangan energi bersih yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat. ***











