Bupati Jember dorong Peningkatan Keterampilan Wirausaha dari Kalangan Miskin Ekstrem

DAERAH31 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan permintaan kepada Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memberikan pelatihan khusus kepada calon pengusaha dari kalangan masyarakat miskin ekstrem. Permintaan ini disampaikannya dalam acara sosialisasi program Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra (Kumitra) yang digelar di Gedung Serba Guna Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Senin (3/11/2025).

Fawait menekankan pentingnya pemberdayaan wirausaha muda, terutama dari kalangan yang belum memiliki akses ke sumber daya ekonomi. Ia mengatakan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dasar serta bantuan berupa gerobak atau peralatan usaha. “Kami akan kaji bagaimana orang-orang tersebut dapat dilatih dan diberi sarana untuk memulai usaha,” ujarnya.

Selain itu, Fawait juga menawarkan bantuan finansial melalui pinjaman yang didukung oleh pemerintah daerah. “Jika UMKM ingin meminjam ke perbankan, kami akan pertimbangkan untuk menanggung bunga dari pinjaman tersebut,” tambahnya.

Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah, Helvi Yuni Moraza, menyambut baik permintaan Bupati Fawait. Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat siap membantu penumbuhan wirausaha baru, terutama dari generasi muda yang ingin berwirausaha. “Program Kumitra akan fokus pada pendampingan, pelatihan, dan kemitraan pembiayaan,” jelas Helvi.

Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan UMKM

Helvi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM. Menurutnya, banyak tantangan yang dihadapi pelaku UMKM, seperti masalah literasi keuangan dan legalitas izin usaha. “Kami telah bekerja sama dengan Ikatan Akuntansi Indonesia dan advokat untuk memberikan pelatihan hukum dan keuangan kepada pelaku UMKM,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan rencana pembentukan entrepreneurial hub sebagai tempat bimbingan bagi wirausaha muda. “Entrepreneurial hub akan menjadi pusat pelatihan dan pendampingan untuk masyarakat yang ingin memulai usaha,” jelas Helvi.

Perguruan tinggi di Jember, menurut Helvi, bisa menjadi mitra strategis dalam program ini. “Dengan banyaknya perguruan tinggi di Jember, kami berharap ada kerja sama dalam pembentukan inkubator bisnis yang akan melatih masyarakat, terutama mahasiswa,” tambahnya.

Tantangan Utama dalam Pengembangan UMKM

Menurut Helvi, dua tantangan utama dalam pengembangan UMKM adalah masalah pembiayaan dan rantai pasar. Selain itu, ia menyoroti pentingnya transformasi digital dan kesadaran hukum pelaku UMKM. “Pelaku UMKM perlu diberikan pemahaman tentang cara mengelola keuangan dan memenuhi legalitas negara,” jelasnya.

Ia juga menilai bahwa UMKM di Indonesia masih bersifat tradisional. “Perlu adanya inovasi dan peningkatan kualitas usaha agar bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” tambah Helvi.

Kebijakan Pemerintah Daerah Jember

Pemerintah Kabupaten Jember telah menyiapkan beberapa program untuk mendukung UMKM. Di antaranya adalah bantuan gerobak, pelatihan, dan dukungan finansial. Fawait menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan menanggung bunga pinjaman bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas usahanya.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dari kalangan miskin ekstrem. Dengan pelatihan dan bantuan yang tepat, pelaku UMKM diharapkan mampu mengembangkan usaha mereka dan menciptakan lapangan kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *