PARLEMENTARIA.ID – Kabupaten Dompu, yang kini genap berusia 210 tahun, terus memperkuat identitas budayanya melalui berbagai inisiatif yang menonjolkan kekayaan tradisi masyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah tenunan Muna Paa, yang kini menjadi ikon utama dalam pawai budaya dan acara perayaan lokal. Tenunan ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu aset budaya yang perlu dilestarikan.
Keunikan Tenunan Muna Paa
Tenunan Muna Paa memiliki ciri khas yang membedakannya dari jenis tenunan lainnya. Dibuat dengan teknik tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin, hasil karyanya mengandung motif yang bermakna dan menggambarkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Dompu. Motif-motif tersebut sering kali merepresentasikan alam, mitos, atau sejarah kelompok tertentu.
Menurut seorang pengrajin lokal, “Tenunan ini tidak hanya sekadar kain, tapi juga cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap benang memiliki makna dan kekuatan yang tak terukur.”
Peran Pemerintah dalam Pelestarian Budaya
Pemerintah Kabupaten Dompu telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung pelestarian dan pengembangan seni tenunan ini. Melalui berbagai program dan pelatihan, masyarakat diberdayakan untuk menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan kompetitif di pasar lokal maupun nasional.
Bupati Dompu menyampaikan bahwa, “Kami sangat mendukung upaya-upaya yang bertujuan melestarikan warisan budaya. Tenunan Muna Paa adalah bagian penting dari identitas kita, dan kami akan terus memberikan dukungan agar bisa terus berkembang.”
Kegiatan Budaya yang Menarik Perhatian
Selain tenunan, berbagai kegiatan budaya lainnya juga rutin digelar di kabupaten ini. Misalnya, pawai budaya yang diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai desa dan kecamatan. Acara ini menjadi momen penting untuk menunjukkan keragaman budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan leluhur.
Seorang peserta pawai mengatakan, “Saya merasa bangga bisa ikut serta dalam acara ini. Ini adalah cara saya untuk menunjukkan bahwa budaya kita masih hidup dan layak dijaga.”
Inisiatif Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah juga aktif dalam memfasilitasi pertukaran budaya antar wilayah. Melalui program seperti “Dompu Goes to the World”, seni dan budaya lokal dipromosikan secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini membuka peluang bagi para seniman dan pengrajin untuk mengekspor karyanya ke luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk mengintegrasikan pembelajaran budaya ke dalam kurikulum. Dengan demikian, generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka sendiri.
Tantangan dan Peluang
Meskipun ada banyak inisiatif positif, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah minimnya akses pasar bagi pengrajin lokal. Banyak dari mereka kesulitan dalam menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, adanya persaingan dari produk-produk impor juga menjadi ancaman terhadap industri tenunan lokal.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada banyak peluang. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, tenunan Muna Paa dapat menjadi salah satu ikon budaya yang mampu bersaing di pasar global.
Kabupaten Dompu terus berupaya memperkuat identitas budayanya melalui berbagai inisiatif yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan lembaga swadaya. Tenunan Muna Paa menjadi salah satu contoh nyata dari upaya pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang kuat, budaya lokal dapat terus hidup dan berkembang, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. ***













