Banjir dan Longsor Hancurkan Rumah dan Lahan Warga Sukabumi

DAERAH18 Dilihat


PARLEMENTARIA.ID – Curah hujan yang tinggi dan berlangsung lama memicu berbagai bencana hidrometeorologi di beberapa daerah Kabupaten Sukabumi, Minggu (28/12/2025).

Bencana banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Purabaya, di mana banjir menggenangi puluhan hektare lahan pertanian di Gegerbitung. Banjir juga menyerang tiga desa yang berada di Kecamatan Cireunghas.

Di Kecamatan Purabaya, banjir dan tanah longsor terjadi akibat meluapnya Sungai Cimerang yang merusak permukiman warga di Desa Cimerang sekitar pukul 22.20 WIB.

Data sementara P2BK Purabaya menunjukkan 27 rumah terkena dampak, yaitu 7 rumah rusak parah dan 20 rumah rusak sedang, serta lima rumah warga harus mengungsi.

“Selain permukiman, bencana ini juga merusak tiga musala, satu jembatan, sekitar sembilan hektar lahan pertanian, serta sektor peternakan yang meliputi sembilan ekor kambing dan satu kolam ikan,” kata Petugas P2BK Purabaya, Yanto Prayitno, Senin (29/12/2025).

Saat ini pihak terkait langsung bertindak mengatasi masalah sejak menerima laporan kejadian.

Kami berkoordinasi dengan perangkat desa, kecamatan, Koramil dan Polsek, selanjutnya melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Kami juga mengajak warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana lanjutan,”

Di sisi lain, banjir juga mengguyur Kecamatan Gegerbitung pada hari Minggu sore sekitar pukul 17.15 WIB. Meluapnya Sungai Cimandiri menyebabkan sekitar 30 hektare lahan persawahan terendam, sebagian besar dari mereka sudah memasuki masa panen.

Petugas P2BK Gegerbitung, Ofiek, menyebutkan bahwa dampak paling besar dirasakan oleh sektor pertanian.

“Air Sungai Cimandiri meluap dan menggenangi sekitar 30 hektare lahan persawahan yang sebagian besar sudah siap dipanen. Dampak utamanya terjadi di bidang pertanian, sedangkan untuk rumah warga tidak ada laporan adanya gangguan,” ujar Ofiek.

Ia menuturkan, lahan pertanian yang terkena dampak berada di Desa Caringin dan Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung. Meski tidak menyebabkan korban jiwa, kerugian yang dialami petani diperkirakan cukup besar.

“Perkiraan kerugian masih dalam tahap pengumpulan data,” katanya.

Bencana banjir juga menimpa tiga desa di Kecamatan Cireunghas, yaitu Desa Cireunghas, Desa Bencoy, dan Desa Cikurutug, akibat meluapnya Sungai Cikupa dan Sungai Cimandiri setelah hujan mengguyur daerah tersebut dari pagi hingga malam.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sukabumi, AKBP Rita Suwadi, langsung hadir di lokasi bersama puluhan anggota untuk memimpin penanganan bencana.

Pengelolaan dilakukan secara menyeluruh bersama BPBD Kabupaten Sukabumi, Dinas Pemadam Kebakaran, serta Dinas Pekerjaan Umum, termasuk melakukan penghisapan air dan kegiatan pembersihan di rumah warga yang pernah terendam dengan ketinggian air sekitar 70 sentimeter.

“Banjir ini terjadi akibat meluapnya Sungai Cikupa dan Cimandiri. Meskipun curah hujan tidak begitu lebat, tetapi berlangsung terus-menerus dari pagi hingga malam hari, sehingga menyebabkan banjir di tiga desa,” katanya.

Ia mengatakan, banjir memengaruhi 25 rumah di Desa Cireunghas, 15 rumah di Desa Bencoy, dan 5 rumah di Desa Cikurutug.

“Situasi kini mulai bisa dikendalikan. Air perlahan berkurang setelah dilakukan pengurasan dan kegiatan pembersihan,” katanya.

Untuk menghindari banjir lanjutan, Polres Sukabumi Kota telah bekerja sama dengan Dinas PU Kabupaten Sukabumi dalam melakukan pembersihan saluran air.

“Kami juga telah menyiapkan langkah pencegahan. Jika banjir terulang, warga akan sementara dievakuasi ke halaman Mako Polsek dan akan dibangun tenda pengungsian,” tutup Rita. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *