1 dekade tak jumpa! Bruno Moreira dan Francisco Rivera siap antar Persebaya Surabaya lumat Persijap Jepara

DAERAH19 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID — Satu dekade tanpa pertemuan resmi akhirnya terbayar ketika Persebaya Surabaya kembali bersua Persijap Jepara di Stadion Gelora Bung Tomo. Momen ini kian panas karena Bruno Moreira dan Francisco Rivera siap menjadi motor kemenangan Green Force setelah lama absen.

Laga Persebaya Surabaya vs Persijap Jepara dijadwalkan berlangsung Minggu, 28 Desember 2025, pukul 15.30 WIB di Stadion GBT Surabaya.

Pertandingan tersebut merupakan laga tunda pekan ke-8 Super League 2025/2026 yang sebelumnya tertunda karena agenda timnas Indonesia.

Pertemuan ini diprediksi berlangsung sengit karena kedua tim sama-sama membutuhkan tiga poin. Persebaya Surabaya ingin mengakhiri tren hasil imbang, sementara Persijap berjuang keluar dari zona degradasi.

Green Force datang dengan motivasi tinggi setelah lima laga terakhir selalu berakhir seri. Pada pertandingan terakhir, Persebaya Surabaya ditahan imbang Borneo FC dengan skor 2-2 di Stadion GBT.

Rangkaian hasil imbang itu membuat Persebaya Surabaya kini tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan koleksi 19 poin. Bermain di kandang sendiri menjadi momentum penting untuk kembali ke jalur kemenangan.

Kabar positif datang dari sektor pemain setelah Bruno Moreira dan Francisco Rivera dipastikan bisa kembali bermain. Keduanya sempat absen saat melawan Borneo FC dan kini siap menambah daya gedor Green Force.

Kehadiran Bruno dan Rivera membuat lini serang Persebaya Surabaya semakin komplet. Apalagi Malik Rizaldi dan Gali Freitas mulai menunjukkan ketajaman pada pekan ke-15 saat menghadapi Pesut Etam.

Dari sisi pelatih, Persebaya Surabaya baru saja mengumumkan Bernardo Tavares sebagai pelatih anyar menggantikan Eduardo Perez pada Selasa, 23 Desember 2025.

Pelatih asal Portugal itu dikontrak hingga 2028 dan diharapkan membawa stabilitas jangka panjang.

Meski sudah diperkenalkan secara resmi, Bernardo Tavares belum mendampingi tim saat melawan Persijap. Juru taktik berlisensi Pro-UEFA tersebut baru memimpin langsung dari pinggir lapangan pada Januari 2026.

Sementara itu, Persijap Jepara datang ke Surabaya dengan semangat baru setelah memutus rentetan delapan kekalahan beruntun.

Pada pekan ke-15, Laskar Kalinyamat bermain imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bumi Kartini.

Dalam laga tersebut, Persijap sempat unggul lebih dulu melalui gol Adzikry Fadlillah pada menit ke-51. Kemenangan yang sudah di depan mata buyar setelah PSIM menyamakan skor di menit 90+5 lewat Riyatno Abiyoso.

Meski gagal meraih kemenangan, hasil imbang itu tetap menjadi suntikan moral bagi Persijap. “Saya rasa hasil ini positif walau kita tidak mendapatkan poin penuh karena kebobolan di menit akhir,” kata Divaldo Alves usai pertandingan.

Tambahan satu poin membuat Persijap kini mengoleksi 9 poin dan masih tertahan di peringkat ke-17. Mereka hanya terpaut tiga poin dari PSBS Biak di posisi ke-15, batas aman dari zona merah.

Jika mampu mencuri kemenangan di kandang Persebaya Surabaya, Persijap berpeluang besar keluar dari zona degradasi. Ambisi itu membuat laga di GBT dipastikan berlangsung dengan tensi tinggi sejak menit awal.

Secara head to head, Persebaya Surabaya dan Persijap sudah lebih dari satu dekade tidak bertemu di laga resmi. Pertemuan terakhir terjadi pada 2013 dengan kemenangan tipis 1-0 untuk Persijap Jepara.

Catatan tersebut tentu tidak lagi relevan dengan kondisi terkini kedua tim. Komposisi pemain, kualitas liga, dan tekanan kompetisi sudah jauh berbeda dibandingkan satu dekade lalu.

Persebaya Surabaya diunggulkan karena faktor kandang dan kedalaman skuad. Dukungan penuh Bonek di Stadion GBT juga menjadi energi tambahan bagi Bruno Moreira dan kawan-kawan.

Di sisi lain, Persijap diperkirakan bermain lebih pragmatis dan menunggu celah serangan balik. Disiplin lini belakang akan menjadi kunci jika ingin meredam agresivitas tuan rumah.

Dengan kembalinya Bruno Moreira dan Francisco Rivera, Persebaya Surabaya memiliki modal kuat untuk memutus tren imbang.

Laga ini bukan sekadar duel tiga poin, tetapi juga penanda kebangkitan Green Force setelah satu dekade menanti pertemuan. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *