PARLEMENTARIA.ID – Siswa dan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberu 2, Desa Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan masih berada dalam keadaan terabaikan.
Hal ini terjadi setelah sekolah ditutup oleh pihak keluarga pada hari Minggu (19/10/2025), sehingga 111 siswa harus belajar di tenda darurat yang dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili, menyampaikan bahwa kondisi ini tidak hanya memengaruhi siswa, tetapi juga guru yang tidak memiliki tempat untuk bersantai.
“Harus ditambahkan 1 tenda lagi untuk ruang guru,” katanya pada Minggu (2/11/2025).
Halili menjelaskan bahwa ketika mengunjungi tenda darurat, ia menemukan bahwa tidak tersedia area istirahat bagi para guru.
Hanya terdapat dua tenda, sehingga ruangan tersebut hanya mampu menampung enam kelas, membuat banyak guru harus beristirahat di luar tenda.
“Saya berharap mereka juga diberikan tempat. Pada saat waktu istirahat, para guru juga harus memiliki kesempatan untuk beristirahat,” tegasnya.
Kondisi para siswa di dalam dua tenda tersebut sangat mengkhawatirkan.
Satu tenda dapat menampung tiga kelas yang hanya dipisahkan oleh kain, yang berpotensi mengganggu proses pembelajaran.
“Saya percaya proses pembelajaran tidak berjalan optimal,” tambahnya.
Halili menambahkan, satu kursi yang diisi oleh tiga orang sudah tidak layak digunakan.
Ia berharap pemerintah segera menemukan cara penyelesaian, baik dengan mengalihkan atau membeli lahan dari ahli waris.
“Saya berharap segera ditemukan penyelesaian oleh pemerintah. Apakah melalui pemindahan atau pembelian lahan dari ahli waris,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, mengungkapkan bahwa masih terdapat satu tenda yang belum digunakan.
“Satu tenda darurat masih tersedia,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa setelah dua tenda dipasang di SDN Tamberu 2, masih tersisa empat tenda, namun tiga di antaranya telah dibangun di Area Arek Lancor sebagai posko bencana.
“Satu tenda yang tersisa mungkin bisa segera dipasang. Namun kami sedang menunggu instruksi dari atasan,” tambahnya.
Sebelumnya, pada hari Minggu (19/10/2025), ahli waris menutup gerbang SDN Tamberu 2 karena belum ada kompensasi tanah dari pemerintah. ***

																				










