Sekretariat DPRD Jabar Uji Coba Kerja Jarak Jauh Setiap Kamis untuk Tingkatkan Produktivitas Pegawai

PARLEMENTARIA.ID – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat akan memberlakukan kebijakan kerja dari rumah (work from home/WFH) satu hari dalam sepekan mulai November 2025.

Uji coba ini diterapkan setiap Kamis dan menyasar sekitar 50 persen dari total 133 pegawai, baik aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar, Irma Rahmawati, menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan bagi pegawai yang dinilai kurang produktif, sementara pejabat struktural dan fungsional tetap diwajibkan bekerja dari kantor seperti biasa.

“WFH ini tiap hari Kamis. Yang dikenakan WFH adalah pegawai yang kurang produktif. Sementara itu, pejabat fungsional dan struktural tidak akan melaksanakan WFH, melainkan tetap bekerja dari kantor seperti biasa,” kata Irma.

Irma menekankan bahwa penerapan kerja dari rumah tidak akan memengaruhi hak-hak karyawan, termasuk insentif kinerja.

“Seperti yang diungkapkan oleh Pak Gubernur, tidak ada pengurangan insentif untuk karyawan yang melakukan kerja dari rumah,” katanya.

Selain meningkatkan efisiensi dan hasil kerja, kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi biaya operasional sekretariat, seperti penggunaan listrik dan layanan internet.

Sekretaris DPRD Jawa Barat, Dodi Sukmayana, menyatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan tindakan penghematan energi, salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan panel surya di atap Gedung DPRD Jabar.

“Kami akan mengoptimalkan sumber energi alternatif dengan panel surya agar anggaran listrik bulanan bisa ditekan,” tutur Dodi.

Ia juga menyampaikan bahwa langganan internet berbayar akan dihentikan dan digantikan dengan jaringan internet milik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat.

Selain itu, gedung DPRD juga akan memanfaatkan air tanah untuk menekan biaya air perpipaan.

Langkah efisiensi tidak hanya diterapkan pada aspek teknis, tetapi juga pada konsumsi rapat. Mulai November mendatang, snack pada rapat pagi akan ditiadakan, sementara makan siang buffet akan diganti dengan nasi boks.

Kebijakan penghematan ini diambil menyusul penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat tahun 2026 sebesar Rp2,4 triliun, akibat penundaan dana transfer dari pemerintah pusat.

Dengan revisi tersebut, total APBD Jabar 2026 yang semula diproyeksikan mencapai Rp31,1 triliun, kini menjadi Rp28,6 triliun. (antara/jpnn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *