Rio Pattiselanno: Aset Surabaya Jangan Jadi Beban, Harus Jadi Mesin PAD

PARLEMENTARIA.ID – Pengelolaan aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali jadi sorotan tajam. Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pdt. Rio Pattiselanno, menegaskan bahwa aset daerah harus diperlakukan sebagai sumber daya strategis, bukan sekadar catatan inventaris yang dibiarkan terbengkalai.

“Pertanyaannya sederhana, apakah aset yang ada sudah dioptimalkan? Apakah benar-benar menghasilkan nilai ekonomi, dan apakah sudah bebas dari penyalahgunaan?” tegas Rio saat menjadi narasumber workshop wartawan surabaya bertajuk “Membaca Potensi Aset Pemerintah Kota Surabaya untuk Optimalisasi PAD”, Sabtu (23/8/2025).

Politisi PSI tersebut menilai, problem utama pengelolaan aset berakar pada keterbatasan SDM profesional, birokrasi yang terlalu administratif, hingga pendataan aset yang belum tuntas dan tidak terintegrasi. Sertifikasi yang mangkrak serta regulasi yang terbatas hanya pada pola sewa atau BOT, menurutnya, justru mempersempit ruang pemanfaatan aset.

Meski demikian, Rio melihat peluang besar untuk mengubah aset tidur menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. “Aset yang dibiarkan mati hanya menambah beban. Tetapi jika dikelola dengan pola modern, bisa disulap jadi aset produktif yang mendongkrak PAD sekaligus membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Rio menekankan pentingnya digitalisasi sebagai kunci transparansi. Ia mendorong Pemkot membangun dashboard aset terbuka yang dapat diakses publik maupun investor. “Digitalisasi itu kunci. Transparansi akan menarik kepercayaan sekaligus investasi,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia meminta Pemkot segera melakukan inventarisasi ulang, valuasi aset, mempercepat sertifikasi, serta menyusun peta aset strategis. Kapasitas SDM juga harus diperkuat dengan membentuk unit lintas OPD khusus pengelolaan aset agar tidak lagi berjalan parsial.

Di sisi lain, Rio juga mendorong kolaborasi lebih luas dengan BUMD maupun pihak swasta. Ia menekankan pentingnya monitoring berbasis kinerja agar kontribusi aset benar-benar terasa pada peningkatan PAD dan kesejahteraan warga.

“Jika dikelola dengan benar, aset bukan lagi beban, tapi peluang besar yang memberi manfaat ekonomi sekaligus sosial bagi Surabaya,” pungkasnya. (yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *