PARLEMENTARIA.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus berupaya memperkuat sistem pengadaan dengan memaksimalkan penggunaan platform digital. Salah satu inisiatif utama yang dilakukan adalah optimalisasi Jatim Bejo, sebuah platform yang dirancang untuk meningkatkan partisipasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam proses pengadaan pemerintah.
Fokus pada Sosialisasi E-Katalog
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi Jawa Timur Arif Endro Utomo menyampaikan bahwa sosialisasi e-Katalog kini menjadi prioritas utama. Proses ini mencakup implementasi awal hingga pemanfaatan versi 6 dari Katalog Elektronik. Tujuan utamanya adalah mendorong seluruh stakeholder untuk lebih aktif dan responsif dalam menggunakan sistem digital.
Tujuan jangka panjang adalah mencapai 100 persen pengadaan secara elektronik, baik melalui PPMSE maupun e-Katalog. Dengan demikian, proses pengadaan akan lebih efisien dan transparan.
Peran Jatim Bejo dalam Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa program Jatim Bejo telah membantu banyak UMKM lokal masuk ke dalam rantai pengadaan pemerintah. Program ini juga merupakan bagian dari inisiatif Pemprov Jatim untuk memaksimalkan penggunaan marketplace melalui skema Toko Daring.
Dengan adanya integrasi antara marketplace dan sistem pengadaan, UMKM memiliki akses yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam pengadaan pemerintah. Hal ini tidak hanya memberdayakan ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan dari Pemerintah Pusat
Komitmen pemerintah pusat terhadap transformasi digital juga sangat penting. Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital LKPP RI, Patria Susantosa, menyatakan bahwa lembaganya mendukung konsolidasi marketplace terintegrasi seperti Jatim Bejo. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa marketplace mitra katalog dapat memenuhi kebutuhan spesifik daerah sekaligus menghadirkan inovasi digital.
Menurut Patria, marketplace mampu menjembatani keterbatasan platform utama yang membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi. Ekosistem digital yang matang membuat proses pengadaan kini lebih sederhana dan kompetitif, sehingga meningkatkan kualitas layanan publik.
Partisipasi Marketplace Mitra Resmi
Salah satu marketplace mitra resmi LKPP RI yang telah terintegrasi dengan Katalog Elektronik versi 6 adalah Mbizmarket. CEO & Co-Founder Mbizmarket, Ryn MR Hermawan, menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jatim atas kerja sama yang telah berlangsung sejak 2020.
Mbizmarket berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi, termasuk metode pembayaran Virtual Account berbasis standar BI SNAP yang pertama di Indonesia bersama BPD Jatim. Inovasi ini diharapkan dapat memudahkan proses e-purchasing dan meningkatkan efisiensi transaksi.
Manfaat Digitalisasi bagi UMKM
Digitalisasi pengadaan bukan hanya tentang modernisasi sistem, tetapi juga langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Ketika UMKM terlibat lebih luas dalam pengadaan pemerintah, aktivitas ekonomi mereka ikut meningkat, sehingga berdampak pada kesejahteraan daerah.
Selain itu, proses pengadaan yang lebih cepat dan tertata juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, karena layanan publik menjadi lebih baik dan efektif.
Tantangan dan Peluang Masa Depan
Meskipun ada tantangan dalam mengadopsi sistem digital, peluang yang ditawarkan oleh Jatim Bejo dan marketplace lainnya sangat besar. Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif dari pelaku UMKM, Jatim berpotensi menjadi contoh sukses dalam penerapan teknologi untuk pemberdayaan ekonomi lokal.
Dalam beberapa tahun ke depan, inisiatif seperti ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan daya saing UMKM di tingkat nasional. ***






