PARLEMENTARIA.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali menggelar program pasar murah sebagai upaya stabilisasi harga bahan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Program ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok tetap terjangkau, terutama bagi kalangan yang kurang mampu.
Dalam pelaksanaan Pasar Murah Ke-286 di Balai Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa pasar murah bukan hanya sekadar menjaga stok, tetapi juga memberikan jaminan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. “Kami ingin masyarakat tidak khawatir, terutama menjelang Natal dan tahun baru,” ujarnya.
Harga Terjangkau untuk Berbagai Komoditas
Pada acara tersebut, berbagai komoditas pokok disediakan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar. Contohnya, beras premium dijual seharga Rp14.000 per kilogram, sedangkan harga pasar biasanya mencapai Rp15.000 per kilogram. Selain itu, tersedia 10 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp11.000 per kilogram, lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp13.000 per kilogram.
Komoditas lain yang ditawarkan antara lain gula pasir dengan harga Rp14.000 per kilogram, Minyakita seharga Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp22.000 per pack, serta bawang merah dan bawang putih dengan harga masing-masing Rp7.000 dan Rp6.000 per 250 gram. Untuk kebutuhan pangan lainnya, tepung terigu dijual Rp10.000 per kilogram, daging ayam ras Rp30.000 per pack, dan Rp15.000 per setengah pack.
Dukungan untuk Kelompok Rentan
Selain menawarkan harga murah, pasar murah juga menyertakan intervensi gizi melalui pembagian telur gratis bagi ibu hamil dan anak-anak. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengendalian stunting di Jawa Timur. Selain itu, warga lanjut usia berusia 60 tahun ke atas akan menerima beras gratis sebanyak 5 kilogram.
Khofifah menekankan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pemerintah kabupaten/kota, badan usaha milik daerah, distributor, dan mitra penyedia pangan menjadi kunci kelancaran pasar murah. “Ini juga bertujuan untuk menjaga stok dan stabilitas harga di tengah meningkatnya kebutuhan akhir tahun,” tambahnya.
Strategi Utama Stabilisasi Harga
Program pasar murah telah dilaksanakan sebanyak 286 kali sepanjang tahun 2025. Sebagai strategi utama dalam stabilisasi harga di Jawa Timur, program ini akan terus berlanjut hingga tahun 2026. Anggaran untuk program ini juga telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.
Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Selain pasar murah, Pemprov Jatim juga melakukan berbagai inisiatif lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, program dekarbonisasi industri melalui energi surya, penguatan sistem antikecurangan JKN, dan peningkatan indeks inovasi daerah. Semua langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat hidup dengan nyaman dan aman. ***






