PONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengambil langkah strategis untuk memastikan keamanan dan kualitas bangunan pesantren di wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan setelah terjadi tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat.
Upaya Kolaboratif Antara Kemenag dan Pemkab
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ponorogo, M. Nurul Huda, menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan inventarisasi dan standarisasi bangunan pesantren. Tujuannya adalah mencegah terulangnya kejadian serupa di Bumi Reog.
“Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pesantren. Kami menyadari pentingnya pengawalan kualitas bangunan agar aktivitas belajar dan mengaji berjalan dengan aman,” ujar Huda.
Memperhatikan Kondisi Bangunan Pesantren
Banyak pesantren di Ponorogo dibangun secara mandiri oleh para santri dan pengasuh. Namun, tidak semua pondok memiliki rancangan konstruksi yang memadai. Hal ini membuat perlu adanya pendataan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap bangunan pondok.
“Kami tidak bisa serta merta menyalahkan sana-sini. Tapi kami tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan santri dan pengurus pesantren,” tambah Huda.
Menjaga Marwah dan Kemandirian Pesantren
Huda menegaskan bahwa kebijakan ini tidak hanya tentang teknis pembangunan, tetapi juga menjaga marwah dan kemandirian pesantren. Pemerintah tetap menghormati para kiai dan santri yang telah berkontribusi dalam membangun tradisi pendidikan Islam di Ponorogo.
“Kami ikuti aturan yang ada, tapi tetap menghormati santri dan ulama di Ponorogo. Pondok ini kami rawat bersama, karena pesantren itu sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka,” tegasnya.
Meningkatkan Rasa Tenang bagi Wali Santri
Selain untuk menjamin keamanan, langkah ini juga diharapkan meningkatkan rasa tenang bagi wali santri yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di pesantren. Dengan standarisasi bangunan, diharapkan dapat memberikan kepastian dan ketenangan bagi seluruh pihak terkait.
“”
Penutup
Kemenag Ponorogo akan terus mendukung kebijakan yang ada demi mencegah hal buruk terjadi di pondok-pondok Ponorogo. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan pengelola pesantren, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi santri dan pengurus.