PARLEMENTARIA.ID – Program nasional pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) perlu menjadi salah satu prioritas Provinsi Jawa Barat agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi IV yang menangani bidang pembangunan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Yod Mintaraga.
“Ya, menjadi salah satu dari empat yang diutamakan dalam kepemimpinan KDM (Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi),” ujar Yod Mintaraga, dilansirPARLEMENTARIA.IDdari Antara, Senin 27 Oktober 2025.
Menurut seorang politisi senior dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tasikmalaya, program pemerintah pusat terkait pembangunan jalan tol pertama ke wilayah Prangan Timur masih berlangsung.
Ia berharap kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM dalam lima tahun ke depan segera mewujudkan dan menyelesaikan pembangunan jalan Tol Getaci.
Pemerintah pusat, menurutnya, tentu perlu memberikan dukungan dengan mempercepat tahapan proses yang saat ini dimulai dari pengadaan lahan hingga akhirnya jalan tol dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saya berharap selama masa kepemimpinan Gubernur KDM lima tahun pertama jalan tol ini dapat selesai, dan pemerintah pusat bisa memberikan bantuan percepatan pembangunan jalan tol tersebut,” ujarnya.
Yod mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapatnya, perkembangan pembangunan jalan tol Getaci saat ini masih berada pada tahap pengambilalihan tanah untuk keperluan pembangunan jalan tol yang melintasi Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.
“Data yang saya peroleh masih dalam proses pengosongan lahan,” katanya.
Tol Getaci Bermanfaat bagi Rakyat
Ia menambahkan, proses pembangunan jalan Tol Getaci diakui memerlukan waktu yang tidak sebentar dan anggaran yang cukup besar, selain itu juga muncul berbagai isu sosial dan kepentingan lainnya.
Namun di baliknya, menurutnya, terdapat harapan yang akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan pertumbuhan wilayah. Oleh karena itu, semua pihak perlu mendukung pembangunan jalan Tol Getaci.
“Saya berharap seluruh pihak dapat memberikan dukungan terhadap proyek ini karena keberadaan Jalan Tol Getaci akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan pembangunan di berbagai bidang di kawasan Priangan Timur,” ujarnya.
Sebagai informasi, jalan Tol Getaci yang menghubungkan dua provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah memiliki panjang total 206,65 km, mulai dari Gedebage hingga Cilacap. Rinciannya, sepanjang 169,09 km berada di Jawa Barat dan 37,56 km di Jawa Tengah.
Khusus di Jawa Barat, berawal dari Gedebage (Kota Bandung), rute jalan Tol Getaci melewati Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran dan berakhir di Kabupaten Cilacap.
Dua minggu yang lalu, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa proyek jalan Tol Getaci akan dilanjutkan dan segera dibangun. Hal ini ditandai dengan ditetapkannya jalan Tol Getaci sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) 2025.
Bahkan disampaikan pula, proyek jalan Tol Getaci akan memasuki tahap lelang pada tahun 2026 dan direncanakan telah dapat beroperasi sepenuhnya pada tahun 2029.
Namun, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Willan Oktavian menyampaikan bahwa target jalan tol Getaci beroperasi pada tahun 2029 tidak mencapai Cilacap, melainkan hanya sampai Tasikmalaya.
“Sementara (hanya Gedebage-Tasikmalaya yang baru kemudian dilanjutkan Tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap). Begitulah dampaknya,” ujar Willan dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, di Jakarta, beberapa waktu lalu.***
