MALANG – Sejumlah siswa dan guru MTs Al Khalifah Kepanjen mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Kejadian ini memicu tindakan cepat dari pihak rumah sakit dan instansi terkait.
Kondisi Siswa dan Guru Membaik
Tim medis RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, melaporkan bahwa kondisi 16 siswa dan 2 orang guru yang dirawat mulai membaik. Humas rumah sakit tersebut menyampaikan bahwa keadaan para pasien stabil dan dapat segera pulang dalam waktu tiga jam jika tidak ada gejala tambahan.
“Alhamdulillah kondisi mereka membaik. Dalam tiga jam kedepan jika tidak ada gejala bisa pulang,” ujar Loekito Condro, Humas RSUD Kanjuruhan.
Gejala yang Dialami
Para siswa dan guru mengeluhkan rasa mual, nyeri perut, dan muntah. Meski penyebab pasti belum diketahui, dugaan sementara menunjuk pada keracunan yang berasal dari makanan yang dikonsumsi.
“Gejalanya siswa mengalami mual dan muntah. Kami melakukan pemeriksaan medis dan memberi obat. Jika membaik, mereka bisa pulang,” jelas Loekito.
Tindakan Pemkab Malang
Sekda Kabupaten Malang, Budiar Anwar, menegaskan bahwa kondisi siswa berangsur membaik dan akan segera dipulangkan. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap layanan makanan bergizi gratis (SPPG) yang disediakan untuk 180 siswa.
“Kami akan mendampingi SPPG dan melakukan monitoring. Nanti kita lihat seperti apa kondisi SPPG. Karena kondisi ini baru pertama kali di Kabupaten Malang, kita tunggu hasil laboratorium dari sampel makanan seperti apa,” kata Budiar.
Penyebab Masih Dicari
Meski gejala klinis menunjukkan kemungkinan keracunan, penyebab pasti masih dalam proses investigasi. Sampel makanan yang diduga menjadi penyebab telah diserahkan kepada Dinkes dan Kepolisian untuk pengujian lebih lanjut.
Langkah Preventif
Pemkab Malang berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesehatan siswa melalui pengawasan terhadap program SPPG. Selain itu, pihak sekolah juga melakukan penjemputan siswa yang sudah pulang untuk mengantar mereka ke rumah masing-masing.






