JOMBANG – Kerusakan parah pada jalan cor beton yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, memicu perhatian serius dari lembaga legislatif setempat. Jalan tersebut ambrol sepanjang 40 meter akibat longsoran tanah, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Kritik terhadap Kualitas Konstruksi dan Pengawasan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang menilai bahwa proyek jalan yang baru berjalan selama dua tahun ini seharusnya tidak mengalami kerusakan seperti ini. Ketua DPRD Jombang Hadi Atmaji menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan untuk memastikan apakah ada kesalahan dalam perencanaan atau pelaksanaan proyek.
”Kami akan bekerja sama dengan dinas terkait untuk menelusuri penyebab kerusakan. Harus dilihat apakah ada kesalahan dalam proses pengerjaan,” ujarnya.
Selain itu, anggota Komisi C DPRD Jombang Syaifulloh menyoroti adanya indikasi lemahnya pengawasan dan kualitas konstruksi. Ia juga menegaskan pentingnya melakukan evaluasi terhadap perencanaan dan material yang digunakan.
”Jalan ini baru dikerjakan pada tahun 2023, namun sudah mengalami kerusakan serupa sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam perencanaan dan pengawasan,” katanya.
Penanganan Darurat dan Pemulihan Akses
DPRD Jombang meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) segera melakukan penanganan darurat agar akses warga tidak terganggu. Sementara itu, pihak komisi akan melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan proses perbaikan berjalan sesuai standar teknis.
”Perbaikan sementara harus segera dilakukan agar mobilitas masyarakat tetap lancar. Jalan ini adalah jalur utama bagi aktivitas ekonomi dan sosial warga,” tambah Syaifulloh.
Faktor Teknis yang Harus Diperhitungkan
Komisi C DPRD Jombang menekankan bahwa aspek teknis seperti drainase, struktur tanah, dan daya tahan terhadap curah hujan tinggi harus benar-benar diperhitungkan dalam perencanaan proyek infrastruktur.
”Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Setiap pembangunan harus direncanakan dengan teliti oleh konsultan,” tegasnya.
Reaksi dari Masyarakat dan Pemerintah Daerah
Masyarakat setempat merasa khawatir karena jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur utama yang digunakan untuk keperluan harian. Bupati Jombang Warsubi telah memberikan penjelasan tentang rencana perbaikan, namun masyarakat tetap menuntut transparansi dan kecepatan dalam penanganan masalah ini.***
