PARLEMENTARIA.ID – Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Debora Gemelina Arborea Lende, melakukan kegiatan reses masa sidang tahun 2025 di daerah pemilihannya, Pulau Sumba.
Kegiatan reses berlangsung selama sepekan, mulai Minggu, 19 Oktober hingga Sabtu, 25 Oktober 2025, mencakup wilayah Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya (SBD).
Di dalam agenda tersebut, Debora yang juga anggota Komisi V DPRD NTT di bidang Kesejahteraan Rakyat, langsung turun ke berbagai desa untuk bertemu masyarakat, menyerap keluhan, dan mendengarkan keinginan warga.
“Reses ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi komitmen nyata untuk memastikan suara rakyat benar-benar sampai di meja DPRD Provinsi NTT,” ujar Debora.
Ia menegaskan, dirinya tidak ingin sekadar memberi janji, tetapi menghadirkan bukti melalui kerja nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami di DPRD memang tidak mengelola anggaran, namun kami memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memperjuangkan aspirasi rakyat,” tegas Debora.
Reses Debora Lende diawali di wilayah Sumba Timur, tepatnya di Desa Palakahembi dan Desa Umalulu, Kecamatan Melolo. Di lokasi tersebut, masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi terkait air bersih, pendidikan, serta kesehatan.
Kegiatan tersebut disambut baik masyarakat sebagai bentuk kedekatan wakil rakyat dengan konstituennya. Debora menyebut, keterlibatan langsung di lapangan penting untuk memastikan setiap aspirasi berdasar pada kebutuhan riil masyarakat.
Setelah menyelesaikan kegiatannya di Sumba Timur, Debora melanjutkan perjalanannya ke wilayah Sumba Tengah, berdiskusi dengan petani, pengusaha kecil menengah, serta kelompok wanita terkait isu ekonomi dan kesejahteraan.
Sebagai anggota Komisi V DPRD NTT, Debora menganggap isu sosial, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat sebagai fondasi utama kesejahteraan rakyat yang harus mendapatkan perhatian serius.
“Komisi V berfokus pada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Seluruh aspirasi yang saya terima di lapangan ini akan saya perjuangkan di DPRD,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mencapai pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Sumba.
Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Selanjutnya, Debora tiba di kawasan Sumba Barat Daya. Ia mengunjungi berbagai desa, termasuk Kadi Wanno, Wee Namba, Djella Manu, Odi Paurata, Wailangira, Kahale, dan Panenggo Ede. 2. Setelah itu, Debora tiba di wilayah Sumba Barat Daya. Ia melakukan kunjungan ke beberapa desa seperti Kadi Wanno, Wee Namba, Djella Manu, Odi Paurata, Wailangira, Kahale, serta Panenggo Ede. 3. Berikutnya, Debora sampai di daerah Sumba Barat Daya. Ia mengunjungi sejumlah desa antara lain Kadi Wanno, Wee Namba, Djella Manu, Odi Paurata, Wailangira, Kahale, dan Panenggo Ede. 4. Debora kemudian tiba di wilayah Sumba Barat Daya. Ia melakukan kunjungan ke beberapa desa seperti Kadi Wanno, Wee Namba, Djella Manu, Odi Paurata, Wailangira, Kahale, serta Panenggo Ede. 5. Selanjutnya, Debora tiba di kawasan Sumba Barat Daya. Ia mengunjungi beberapa desa, antara lain Kadi Wanno, Wee Namba, Djella Manu, Odi Paurata, Wailangira, Kahale, dan Panenggo Ede.
Pada setiap pertemuan, Debora mencatat berbagai keluhan masyarakat, khususnya terkait dengan bidang pertanian, pendidikan anak-anak di desa, dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Ia menilai bahwa Pulau Sumba memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian dan pariwisata yang perlu dikelola dengan pendekatan kesejahteraan yang berbasis masyarakat.
Selain mengakomodasi aspirasi, Debora memanfaatkan momentum reses untuk memperkuat hubungan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah daerah agar kebijakan pembangunan benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga.
“Politik bagi saya bukan soal kekuasaan, tetapi soal pelayanan. Itu yang menjadi semangat saya sejak awal menjadi wakil rakyat,” ujarnya.
Menyelesaikan kegiatan resesnya, Debora menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga yang telah menerima dan memberikan masukan selama kunjungan di tiga kabupaten di Sumba.
Ia berjanji akan menindaklanjuti seluruh hasil reses tersebut dalam agenda rapat Komisi V DPRD NTT, agar aspirasi masyarakat Sumba dapat diterjemahkan menjadi kebijakan yang nyata bagi kesejahteraan rakyat.***









