PARLEMENTARIA.ID – Sejumlah warga Desa Ujungbaru, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, menyampaikan keluhan terkait pengelolaan Pasar Sempange dalam acara reses yang dihadiri oleh anggota DPRD setempat. Acara ini menjadi ajang dialog antara masyarakat dan pemerintah untuk membahas berbagai isu yang berkembang di wilayah tersebut.
Masalah Utama yang Diungkapkan Warga
Selama pertemuan, warga mengeluhkan beberapa hal yang menyangkut tata kelola pasar. Salah satu masalah utama adalah adanya pungutan yang tidak jelas sumber dan tujuannya, sehingga menimbulkan ketidakpuasan para pedagang. Selain itu, banyak pedagang yang berjualan di luar area pasar resmi, menyebabkan kondisi pasar menjadi sepi dan kios-kios kosong.
Kondisi kebersihan serta penataan pasar juga dinilai belum optimal, sehingga memengaruhi kenyamanan pengunjung dan aktivitas ekonomi di sekitar area tersebut.
Tanggapan dari Anggota DPRD
Anggota DPRD Kabupaten Wajo, Amran, menegaskan bahwa kegiatan reses bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga menjadi sarana evaluasi terhadap kebijakan publik dan pelayanan pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan pasar dan perlindungan terhadap pedagang kecil.
Amran juga menyoroti perlu adanya penertiban terhadap pedagang yang berjualan di luar area pasar. Hal ini dinilai penting untuk menjaga ketertiban, kebersihan, dan keadilan bagi pelaku usaha yang sudah memiliki kios resmi.
Langkah yang Diharapkan
Ia meminta pemerintah daerah, melalui instansi teknis dan pengelola pasar, untuk melakukan pembenahan tata kelola pasar. Termasuk dalam hal ini adalah memperjelas sistem retribusi dan menegakkan aturan secara adil dan transparan.
“Pasar harus menjadi pusat kegiatan ekonomi yang sehat dan tertib. Pemerintah perlu memperjelas struktur pungutan dan memastikan tidak ada iuran yang membebani pedagang tanpa dasar hukum yang jelas,” ujar Amran.
Isu Lain yang Disampaikan Masyarakat
Selain masalah pasar, masyarakat juga menyampaikan aspirasi terkait perbaikan jalan, peningkatan kualitas air bersih, pengembangan drainase, serta penyediaan penerangan jalan umum di sekitar Desa Ujungbaru.
Dialog aktif berlangsung antara warga, pemerintah desa, dan perwakilan dinas teknis. Para peserta merasa apresiatif terhadap keterlibatan langsung wakil rakyat dan pejabat terkait dalam mendengar serta menindaklanjuti permasalahan di lapangan.
Harapan Masyarakat
Warga berharap hasil dari reses ini dapat diikuti dengan tindakan nyata. Mereka berharap DPRD dan pemerintah daerah hadir memberikan solusi yang efektif, bukan sekadar mendengar keluhan.
“Semua ini demi kepentingan masyarakat,” tutup Amran. ***






