Anggota DPRD Riau Ajak Warga Hindari Bekerja Ilegal ke Luar Negeri

PARLEMENTARIA.ID – Anggota Komisi V DPRD Riau, Alga Vicky Azmi, mengingatkan warga agar tidak mudah terjebak oleh janji-janji menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri, khususnya ke Malaysia dan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.

Menurutnya, kesempatan tersebut memang terlihat menguntungkan, tetapi sering membawa warga ke jalur ilegal yang memiliki risiko besar.

Ia menekankan, selama ini jalur-jalur tikus di kawasan pesisir Provinsi Riau masih sering digunakan untuk mengirim PMI secara ilegal.

PMI yang bekerja di luar negeri tanpa memenuhi aturan hukum adalah warga negara Indonesia.

Seperti tidak memiliki dokumen resmi, baik itu paspor, visa kerja, kontrak kerja, tidak melalui lembaga penempatan yang sah dan tidak tercatat dalam sistem perlindungan pemerintah.

Keadaan ini menjadi pintu masuk untuk berbagai permasalahan, mulai dari pelanggaran hukum hingga ancaman terhadap keselamatan hidup para pekerja.

Banyak sekali kasus pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan secara ilegal melalui jalur gelap di Riau. Hal ini tidak hanya melanggar peraturan, tetapi juga mengancam nyawa dan masa depan mereka,” kata Alga Vicky Azmi, Senin (11/8/2025).

Berdasarkan data, cukup banyak warga dari berbagai wilayah di Riau yang berani melakukan perjalanan ke negara tetangga secara ilegal.

Mereka sering tertarik pada janji gaji yang tinggi, namun akhirnya terjebak dalam situasi kerja yang tidak layak, bahkan beberapa di antaranya menjadi korban kekerasan dan penipuan.

Untuk mengatasi masalah ini, Alga mendorong pemerintah daerah untuk mencari solusi yang nyata agar masyarakat tidak memilih bekerja di luar negeri sebagai prioritas utama.

Menurutnya, membuka peluang kerja di daerah dan meningkatkan kemampuan menjadi langkah krusial yang perlu diberi prioritas.

Selain itu, ia juga menekankan perlunya pengawasan yang ketat di perbatasan serta kawasan pesisir Riau.

DPRD Riau: Hindari Pemberangkatan Ilegal

Ini diperlukan agar tidak ada kesempatan bagi kegiatan pemberangkatan PMI yang tidak sah yang selama ini masih berlangsung.

“Jika pengawasan tidak ketat, maka sindikat pengiriman PMI ilegal akan terus berjalan. Ini yang perlu kita hindari bersama,” katanya.

Alga juga menegaskan bahwa banyak pekerja migran ilegal yang akhirnya menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Oleh karena itu, ia memanggil semua pihak, termasuk aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat, untuk bekerja sama mencegah tindakan ini guna menjaga warga Riau dari ancaman kejahatan lintas negara. ***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *