PARLEMENTARIA.ID – DPRD DKI minta penyelidikan Fenomena eksploitasi anak yang masih di bawah umur semakin memprihatinkan. Seorang remaja ditugaskan sebagai pemandu lagu atau lady companion (LC) di sebuah karaoke di kawasan Jakarta Barat. Yang lebih menyedihkan, korban sampai mengandung.
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengecam tindakan eksploitasi terhadap anak. Ia mengkritik ketidakmampuan pengawasan dalam melindungi anak di Jakarta. Perbuatan pelaku tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengambil hak hidup, martabat, dan masa depan seorang anak. Tindakan tersebut merupakan kejahatan yang setara dengan pembunuhan masa depan.
“Ketika siswa SMP dijual sebagai LC, dipaksa memenuhi keinginan orang dewasa hingga hamil lima bulan, hal ini menunjukkan bahwa kita sedang hidup dalam kegagalan besar dalam melindungi masa depan bangsa,” tegas Hardiyanto Kenneth pada Senin (11/8).
Anggota Fraksi PDIP mengharapkan aparat penegak hukum untuk menangkap dan memproses semua pelaku, termasuk pemilik bar, perekrut, hingga pihak yang melindungi usaha ilegal tersebut.
“Saya mengimbau kepada pihak kepolisian untuk menangkap seluruh individu yang terlibat dalam bisnis ilegal ini,” kata anggota dewan yang akrab disapa Bang Kent.
“Selidiki secara menyeluruh jaringan pelaku, termasuk pihak-pihak yang memberi dana, memfasilitasi, atau sengaja mengabaikan praktik ini. Hukuman terberat tanpa pengurangan. Tidak cukup hanya hukuman penjara,” tambah Kent.
Kent mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk segera memperketat peraturan dan pengawasan terhadap tempat hiburan malam, apartemen, serta penggunaan media sosial yang digunakan untuk menarik anak-anak. Jika diperlukan, tutup dan cabut izin tempat hiburan yang terlibat.
Selain itu, penggunaan ruang digital dan media sosial perlu diperketat. Jangan sampai digunakan untuk menjerumuskan anak-anak. Semua aktivitas harus diawasi. “Pelaku perekrutan online harus mendapatkan hukuman yang sesuai. KPAI dan Dinas PPAPP wajib memberikan pendampingan penuh kepada korban, mulai dari pemulihan trauma, bantuan medis, hingga jaminan pendidikan kembali,” ujar anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta tersebut.
DPRD DKI: Warga Harus Berani Lapor!
Kent mengajak seluruh warga untuk berani melaporkan jika menemukan tanda-tanda perdagangan anak. Ini bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi perang melawan kejahatan kemanusiaan. Tidak boleh ada tempat di Jakarta bagi para predator anak. Setiap anak berhak mendapatkan masa depan yang aman, sehat, dan penuh martabat. Kita tidak akan membiarkan Ibu Kota menjadi tempat nyaman bagi pelaku eksploitasi seksual.
“Jakarta tidak boleh menjadi tempat yang aman bagi para pelaku kejahatan terhadap anak. Setiap detik kita tidak bertindak, ada anak lain yang berisiko menjadi korban,” katanya dengan mengecam. Ia mengkritik pejabat publik yang gagal menjaga keselamatan anak-anak.
Diketahui bahwa seorang remaja berusia 15 tahun dieksploitasi sebagai LC di sebuah bar yang berada di kawasan Jakarta Barat. Korban juga dipaksa memberikan layanan kepada para pria hidung belang hingga akhirnya mengandung.
Perkara tersebut terungkap setelah orang tua korban mengajukan laporan ke Polda Metro Jaya. Tim Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya selanjutnya melakukan penyelidikan dan menangkap para tersangka.