Siap-siap! Banyuwangi ke Bali Bisa Naik Pesawat Terbang Laut

DAERAH69 Dilihat

Pengembangan Pariwisata: Rute Baru Banyuwangi-Bali dengan Pesawat Amphibi

BANYUWANGI – Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia terus berlangsung, dengan inovasi baru yang menciptakan pengalaman unik bagi para wisatawan. Salah satu contohnya adalah rencana operasi penerbangan pesawat amphibi (seaplane) antara Banyuwangi dan Bali. Ini menjadi langkah strategis untuk memperluas akses menuju destinasi wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya.

Keunikan Pesawat Amphibi dalam Perjalanan Wisata

Pesawat amphibi memiliki kemampuan untuk lepas landas dan mendarat di atas air, sehingga memberikan fleksibilitas tinggi dalam perjalanan. Dengan rute Banyuwangi-Bali, wisatawan akan bisa menikmati pemandangan laut yang indah selama perjalanan. Rute ini direncanakan akan dimulai dari Pelabuhan Benoa, Bali, menuju water aerodrome di Teluk Pang Pang, Banyuwangi.

Potensi Pengembangan Pariwisata di Banyuwangi

Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam dan atraksi wisata yang beragam. Selain itu, fasilitas amenitas yang memadai juga menjadi salah satu faktor penarik bagi wisatawan. Direktur Utama Aman Air, Michael Nicholas, menyampaikan bahwa Banyuwangi memiliki potensi besar dalam menarik minat wisatawan, baik lokal maupun internasional.

Kehadiran seaplane diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banyuwangi. Dengan adanya rute ini, wisatawan bisa mengakses wilayah tersebut secara lebih mudah dan cepat, tanpa harus melewati jalur darat yang sering kali macet atau tidak nyaman.

Rencana Operasional dan Paket Wisata

Maskapai Aman Air akan menggunakan pesawat jenis Twin Otter yang mampu membawa 16 hingga 18 penumpang. Rencana operasional diharapkan dapat berjalan pada kuartal pertama atau kedua tahun 2026. Untuk mendukung pengembangan pariwisata, maskapai juga berencana bekerja sama dengan investor untuk membangun resort di Banyuwangi.

Selain itu, Aman Air akan merancang beberapa paket wisata, termasuk one day trip. Wisatawan bisa berangkat pagi dari Benoa, tiba di Teluk Pang Pang dalam waktu 25 menit, lalu menjelajahi berbagai destinasi di Banyuwangi sebelum kembali ke Bali sore hari.

Tanggapan dari Pemerintah Daerah

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik rencana ini. Ia menilai bahwa penerbangan seaplane akan semakin memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi serta memberikan pengalaman unik yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.

Dengan adanya inovasi seperti ini, Banyuwangi diharapkan bisa menjadi destinasi utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman baru dan eksplorasi alam yang luar biasa.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meski ada banyak harapan, pengoperasian seaplane juga akan menghadapi tantangan, seperti kesiapan infrastruktur, regulasi penerbangan, dan keterbatasan kapasitas pesawat. Namun, dengan kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah, peluang untuk sukses sangat besar.

Dalam jangka panjang, penerbangan seaplane bisa menjadi bagian dari strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan budaya setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *