35 SPPG Beroperasi di Bangkalan, Hanya 4 yang Bersertifikat Higiene Sanitasi

DAERAH148 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Terdapat 35 Unit Pelayanan Kesehatan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Bangkalan. Namun, sampai bulan November ini, hanya empat dapur dari SPPG tersebut yang memiliki Sertifikat Kebersihan dan Sanitasi (SLHS).

Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika menyampaikan, hingga saat ini laporan yang ia terima hanya menunjukkan adanya empat dapur MBG yang memiliki SLHS. Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa seluruh SPPG telah melakukan langkah pengajuan SLHS.

“Laporan yang kami terima, saat ini hanya ada 4 SPPG. Namun, yang lain masih dalam proses,” katanya, Senin (17/11/2025).

Ia menyampaikan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap air dan sampel makanan dari berbagai SPPG. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan kesesuaian penggunaan air.

“Secara umum masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap air dan makanan,” katanya.

Meskipun SPPG memakai air mineral dalam memasak dan mengolah makanan, pemeriksaan tetap diperlukan agar kualitas air yang digunakan tetap terjaga. Karena menurutnya, perusahaan minuman menggunakkan satu sampel untuk dilakukan pengujian laboratorium.

Oleh karena itu, penggunaan air mineral dalam proses produksi makanan MBG masih diperlukan.

“Untuk memastikan kualitas air, diperlukan pengujian laboratorium,” tambahnya.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Aris Budiharto menyampaikan, hingga saat ini masih ada beberapa SPPG yang belum memenuhi standar kelayakan.

Beberapa di antaranya memiliki kekurangan seperti ketidakcukupan fasilitas wastafel, penerangan, serta penerapanstandard operating procedure dalam pengolahan makanan dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, mengenai ketersediaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), ia mengatakan sebagian besar SPPG sudah memiliki. Meskipun demikian, masih ada sedikit jumlah SPPG yang belum memiliki IPAL dan telah menyatakan kemampuannya untuk memenuhinya.

“Tersisa 20 persen. Namun mereka masih dalam proses sekarang. Jika yang lain sudah selesai,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *