20 SPPG Raih Penghargaan Inspiradaya 2025, Menteri PM Cak Imin: SPPG Harus Jadi Berkah

PEMERINTAHAN11 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID — Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) memberikan penghargaan kepada 20 Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan tema “SPPG Inspiradaya (Inspirasi dan Berdaya) 2025” yang dianggap berhasil meningkatkan produktivitas masyarakat sekitarnya.

Di dalam pidatonya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar kembali menekankan betapa pentingnya dapur-dapur SPPG dalam memperkuat ekosistem ekonomi lokal dengan memanfaatkan bahan pangan domestik.

Cak Imin, panggilan akrabnya, menekankan bahwa dapur-dapur SPPG seharusnya menjadi pusat pemberdayaan yang melibatkan petani, UMKM, dan masyarakat di sekitar mereka.

“SPPG yang benar-benar memberikan dan menghasilkan sistem ekonomi baru. Sehingga masyarakat sekitarnya menjadi lebih produktif, sehingga rantai pasok kebutuhannya melibatkan masyarakat sekitar, komunitas sekitar,” katanya di TMII, Selasa (9/12).

Kepada seluruh pengelola SPPG, ia menegaskan larangan penggunaan bahan impor dalam pembuatan makanan bergizi gratis (MBG). “Jangan pernah menggunakan bahan impor dalam produksi MBG. Masih banyak yang memakai tepung, mereka tidak tahu bahwa tepung tersebut impor. Karbohidrat bisa dihasilkan dari kemampuan produksi lokal masing-masing,” ujarnya.

Ia menunjukkan contoh inovasi dari berbagai wilayah, seperti Papua yang memanfaatkan sagu dan Maluku yang menggunakan singkong sebagai pengganti tepung.

Ini adalah hal yang kita harapkan sehingga SPPG memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya, sehingga mereka yang tidak pernah menanam menjadi penanam, dan kemudian dibeli oleh dapur,” katanya.

Meski tahun ini masih dianggap sebagai masa penyesuaian, ia meminta agar pada masa mendatang tidak lagi menggunakan bahan impor. “Harapannya ke depan dilarang secara ketat, sehingga tidak ada satupun bahan impor yang terdapat dalam pelaksanaan produksi makanan bergizi gratis,” ujarnya.

Mengenai tindak lanjut terhadap 20 SPPG penerima penghargaan, ia menegaskan adanya pembinaan yang berkelanjutan. “Ya, nanti akan dilakukan pembinaan terus-menerus, pendampingan, serta kita bentuk ekosistem yang lebih luas,” katanya.

Saat ditanya mengenai kebijakan lanjutan pengurangan bahan impor, Cak Imin menyampaikan bahwa saat ini masih dalam tahap awal berupa imbauan. “Ya, tentu masih bersifat himbauan sementara, karena diperlukan persiapan. Namun inovasi-inovasi diharapkan mendapat penghargaan dari BGN, para kepala daerah, serta seluruh pejabat,” katanya.

Ia menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada dapur yang konsisten menggunakan bahan lokal. Ia berharap, di masa depan, seluruh SPPG dapat menjalankan tugas Presiden dengan baik. “SPPG atau program makanan bergizi gratis bukan hanya sekadar memberikan gizi kepada anak-anak dan siswa kita, tetapi lebih dari itu, mendorong perekonomian masyarakat setempat yang paling penting,” tambahnya.

Berikut adalah 20 SPPG yang terpilih, antara lain:

* SPPG Jayapura Sentani Timur Asei Besar (Papua)

* SPPG Kepulauan Yapen (Papua)

* SPPG Kota Ambon Batumerah 3 (Maluku)

* SPPG Pulau-Pulau Aru (Maluku)

* SPPG Kota Palu Tatanga Nunu (Sulawesi Tengah)

* SPPG Pallangga 2 Tetebatu (Sulawesi Selatan)

* SPPG Lombok Timur Selong Pancor 2 (NTB)

* SPPG Lombok Barat (NTB)

* SPPG Mempawah Timur (Kalimantan Barat)

* SPPG Sungai Paring (Kalimantan Selatan)

* Sekolah Perkantoran Perguruan Guru Bandung Rancabali Alamendah (Jawa Barat)

* SPPG Khusus Kabupaten Bekasi Pebayuran (Jawa Barat)

* SPPG Kendal Pegandon Wonosari (Jawa Tengah)

* SPPG Jombang Denanyar (Jawa Timur)

* SPPG Tridadi 3 Sleman (DIY)

* SPPG Tanah Baru 002 Kota Bogor (Jawa Barat)

* SPPG Kota Batam Belian 4 (Kep. Riau)

* SPPG Tilatang Kamang Koto Tengah (Sumatera Barat)

* SPPG Mitra Sukses Albarra (Riau)

* SPPG Kota Gajah 2 Kabupaten Lampung Tengah (Lampung) ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *