Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Optimistis Kapal Selam Otonom Buatan PT PAL Mampu Amankan Choke Point Perairan Indonesia

PARLEMENTARIA.ID – Atas perintah dari Presiden Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin membangun kekuatan TNI dengan menambah sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Tidak hanya buatan luar negeri, alutsista buatan dalam negeri juga mendapat atensi dari Sjafrie. Salah satunya Kapal Selam Otonom (KSOT) yang dikembangkan dan dibuat PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Usai menyaksikan secara langsung uji tembak torpedo piranha dari KSOT di Perairan Dermaga Madura, Markas Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Sjafrie menyampaikan optimismenya terhadap KSOT buatan dalam negeri tersebut.

Dia senang karena Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Tiongkok. Indonesia menjadi negara keempat di dunia yang memiliki KSOT.

”Perlu saya sampaikan bahwa TNI Angkatan Laut dan PT PAL akan terus mengadakan evaluasi penyempurnaan agar produk ini bisa lebih sempurna penampilannya dan juga akan lebih bermanfaat penggunaannya,” ungkap Sjafrie kepada awak media pada Kamis (27/10).

Sjafrie tidak menampik, pengembangan dan produksi KSOT bukan perkara mudah. Butuh ketekunan dan kerja keras dari semua pihak. Khususnya PT PAL Indonesia sebagai produsen dan TNI AL selaku user.

Karena itu, Sjafrie meminta penyempurnaan KSOT dilakukan oleh PT PAL Indonesia di bawah supervisi dari Angkatan Laut. Hal itu dia tekankan di hadapan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

”Kalau ini sudah bisa kita persiapkan dalam waktu tidak lama, pada 2026 insya Allah semua choke point dari wilayah nasional perairan kita akan diperkuat dengan pengamanan kapal selam kita yang tanpa awak, yang tentunya punya manfaat efisiensi personel, juga efisiensi material, dan juga efisiensi waktu,” imbuh Sjafrie.

Menurut Sjafrie, hadirnya KSOT yang dikembangkan PT PAL Indonesia merupakan terobosan teknologi industri pertahanan (inhan). Mengingat, Indonesia sangat butuh alutsista strategis seperti kapal selam.

KSOT bisa menambah kekuatan kapal selam milik TNI AL yang saat ini jumlahnya masih terbatas. Yakni sebanyak 4 unit. Baik kapal selam lama maupun kapal selam baru yang didatangkan dari Korea Selatan (Korsel).