DPR RI Ingatkan Keraton Surakarta: Hindari Dualisme Kepemimpinan

PARLEMENTARIA.ID – Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Hatta memperingatkan agar tidak terjadi lagi konflik kepemimpinan diKeraton Surakarta, Jawa Tengah.

Ia berharap semua pihak yang terlibat mampu mengendalikan diri dan lebih memprioritaskan musyawarah guna menjaga martabat keraton tertua di tanah Jawa tersebut.

“Saling legawa,Jangan sampai terjadi dualisme lagi seperti sebelumnya. Semua masalah sebaiknya dibahas bersama. Keputusan tertinggi dalam bangsa ini adalah musyawarah,” kata Hatta saat melakukan kunjungan kerja Panja Standardisasi Desa Wisata Komisi VII DPR RI di Desa Wisata Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat (7/11).

Hatta menekankan bahwa konflik internal di dalam Keraton Surakarta tidak hanya merusak reputasi keluarga besar Kasunanan, tetapi juga merugikan warisan budaya bangsa.

“Jangan sampai muncul kembali seseorang yang menyatakan diri sebagai raja baru, padahal sudah ada putra mahkota. Hal ini sebaiknya dibahas dengan bijaksana dan cerdas sebagai pewaris Keraton Surakarta,” lanjutnya.

Menurutnya, harmoni merupakan jiwa masyarakat Solo. Oleh karena itu, ia berharap kondisiadem ayemYang menjadi ciri khas penduduk Solo kembali dapat dirasakan di lingkungan keraton.

“Sebagai warga Solo, senang jika kondisi tenang dan harmonis, tidak sampai terjadi perpecahan. Apapun yang terjadi, Keraton Surakarta merupakan kekayaan bangsa,” tegasnya.

Hatta memberikan contoh bagaimana Keraton Yogyakarta berhasil mempertahankan tradisi dan proses pewarisan kekuasaan tanpa adanya gangguan.

“Yogyakarta sudah baik, pergantian kepemimpinan berjalan dengan tenang. Jangan sampai Solo yang justru lebih tua memberikan contoh yang tidak baik,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa jika konflik terus berlarut, bisa jadi memicu intervensi pemerintah pusat.

“Jangan sampai hal ini menjadi puncaknya, negara akhirnya merasa perlu campur tangan mengatur Solo. Itu bukan yang kami harapkan,” tegasnya. ***