Terbaru Laporan BPS Jatim Inflasi 0,15 Persen di Oktober 2024

BPS Jatim
Tangkapan Layar Data Statistik Inflasi Jatim Oktober 2024. Foto: dok.BPS jatim

PARLEMENTARIA.ID – Terbaru, dalam catatan pada Oktober 2024 BPS Jatim, secara bulan ke bulan atau month to month (m-to-m) Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut mengakhiri rentetan deflasi Jatim tahun ini.

Sepanjang 2024, Jatim telah mengalami 5 kali deflasi m-to-m yang terjadi sejak awal tahun, meski terjadinya tak beruntun.

Dalam laporan terbaru BPS Jatim, Jumat (1/11/2024), disebutkan bahwa inflasi bulan ke bulan (m-to-m) Provinsi Jawa Timur pada bulan Oktober 2024 utamanya dipicu oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,12 persen terhadap inflasi umum.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Oktober 2024, antara lain daging ayam ras, emas perhiasan, tomat, nasi dengan lauk, bawang merah, kopi bubuk, dan telur ayam ras.

BACA  Anggaran 10 Ribu, Yona Bagus Widyatmoko: MBG Berdampak Ekonomi dan UMKM Produktif

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m adalah bensin, angkutan udara, cabai merah, mobil, kentang, dan cabai rrawit

Dan kelompok transportasi rupanya menjadi penahan utama inflasi, baik secara bulan ke bulan (m-to-m), tahun kalender (y-to-d), maupun tahun ke tahun (y-on-y).

Secara year on year (y-on-y), Jatim mengalami inflasi sebesar 1,66 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,63 pada Oktober 2023 menjadi 106,37 pada Oktober 2024. Adapun secara year to date (y-to-d) terjadi inflasi 0,81 persen.

BPS Jatim Inflasi Karena Kenaikan Harga

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 2,38 persen.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 1,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,60 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,87 persen.

BACA  Azhar Kahfi Dorong Program “1 RW, 1 TBM” untuk Tingkatkan Literasi Surabaya

Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 1,43 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,54 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,24 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,04 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transportasi serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masingmasing sebesar 0,30 persen.

Sebagai informasi, sebelumnya, pada Januari 2024, Jatim mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. Sempat inflasi pada Februari-April, deflasi kembali terjadi di Jatim dua bulan beruntun, yakni pada Mei 2024 sebesar 0,21 persen dan Juni 2024 sebesar 0,37 persen.

Deflasi Jatim pada Juni 2024 tersebut bahkan menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Pada Juli 2024, Jatim sempat mengalami inflasi sebelum akhirnya dilanda deflasi lagi pada dua bulan beruntun, yakni bulan Agustus 2024 sebesar 0,07 persen dan September 2024 sebesar 0,12 persen.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *