PARLEMENTARIA.ID – Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jawa Tengah diharapkan mampu berinovasi dan memiliki semangat kerja yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menyatakan, setiap inovasi kecil pun mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas kerja.
“Jangan bekerja dengan cara yang monoton, tetapi semua harus mampu bekerja secara kreatif dan bekerja secara bersama-sama,” ujar Sarif Abdillah, Sabtu (29/11).
Sejak dahulu, setiap tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI). Perayaan tahun ini mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Bersama KORPRI, Dalam Mewujudkan Indonesia Maju”.
“Ini dapat diartikan bahwa ASN menjadi fondasi utama dalam menjalankan tugas pelayanan publik secara mandiri dan berdaulat guna mewujudkan Indonesia Maju,” ujar seorang politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kakung, panggilan akrab Sarif Abdillah menambahkan, perkembangan teknologi serta perubahan kebutuhan masyarakat yang semakin cepat memacu ASN untuk terus berinovasi.
“Perubahan bukan lagi hanya sebuah inisiatif tambahan, tetapi telah menjadi kebutuhan utama dalam menciptakan pelayanan publik yang responsif dan sesuai dengan kebutuhan saat ini,” kata Kakung.
Dengan terus berinovasi, Aparatur Sipil Negara (ASN) mampu memperkuat efisiensi birokrasi, meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, serta menjaga agar pemerintah tetap tanggap dan mampu bersaing menghadapi tantangan yang muncul.
“ASN bisa menjadi motor penggerak utama dalam menciptakan kesejahteraan bagi rakyat melalui inovasi,” kata anggota legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.
Kakung juga menegaskan, pola pikir birokrasi yang kaku perlu diubah menjadi cara berpikir yang kreatif. setiap instansi tidak dapat bekerja secara mandiri.
“Harus beralih dari sistem ego menjadi sistem ekologi, membangun kerja sama lintas sektor agar program prioritas pemerintah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Dalam rangka mengatasi kemiskinan, kolaborasi ini dapat diwujudkan melalui program pemberdayaan ekonomi, pelatihan keterampilan kerja, serta penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah yang melibatkan sektor bisnis sebagai mitra yang aktif.
“Diiringi penguatan kemampuan, maka PNS dapat berkontribusi dalam mempercepat pengurangan angka kemiskinan melalui pendekatan kolaboratif, kreatif, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.***








