Perempuan di Tengah Skandal Suap Bupati Ponorogo

DAERAH23 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Tokoh perempuan dalam kasus korupsi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjadi topik pembicaraan masyarakat.

Wanita ini dianggap sebagai pihak yang memberikan suap kepada Bupati Sugiri Sancoko hingga tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (7/11/2025).

Itu adalah Indah Pertiwi atau IBP, yang dikenal sebagai carzy rich Kabupaten Ponorogo dan sudah lama dikenal secara luas.

Ia dikatakan memberikan suap kepada bupati, sebagai tangan kanan Direktur RSUD Ponorogo.

KPK menahan 13 orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka terkait kasus penjualan jabatan di RSUD Ponorogo.

Para tersangka, yaitu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Agus Pramono (AGP), dan Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo yang menerima dana suap.

Kemudian pihak yang memberikan suap juga ditetapkan sebagai tersangka yaitu Yunus Mahatma, Direktur RSUD Dr Harjono Kabupaten Ponorogo dan Sucipto (SC): pihak swasta/mitra RSUD Ponorogo.

Terdapat sosok bernama Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP), seorang perempuan yang menarik perhatian dan disebut-sebut terlibat dalam praktik penjualan jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo. Siapakah dia?

Nama yang cukup terkenal. Di akun media sosialnya, Indah tergolong aktif dalam membagikan kegiatannya sehari-hari.

Indah dan disebutkan di salah satu akun YouTube MULTI BINTANG KEJORA Crazy Rich.

Ya, dia termasuk dalam kalangan orang kaya di Ponorogo.

Konten di channel Youtube ini menampilkan perjalanan Indah Pertiwi dan hubungannya yang dekat dengan Katini, seorang penderita gangguan jiwa di Ponorogo.

“KAYA RICH PONOROGO INDAH BEKTI PERTIWI AKTIF BERTEMAN DENGAN GADIS ODGJ NAMA KATINI,” demikian judul dalam konten tersebut.

Di dalam deskripsi video ini disampaikan sedikit tentang pekerjaan Indah Bekti Pertiwi. Ia dikenal sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang peternakan dengan merek Omah Lembu.

Indah Bekti Pertiwi dikenal dalam merancang kesuksesan hidupnya: Perjalanan Menuju Kesuksesan di OMAH LEMBU FARM

Indah dalam deskripsi video terus berinovasi, menemukan metode-metode baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pertanian.

Ia juga mempertimbangkan pengembangan produk olahan dari sapi, seperti susu dan daging olahan, guna memperluas pangsa pasar serta menambah nilai tambah.

Dari sebuah desa kecil di Ponorogo, ia telah menciptakan sebuah kerajaan peternakan yang tidak hanya memberikan semangat bagi banyak orang tetapi juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitarnya. Di OMAH LEMBU FARM, Indah tidak hanya merawat sapi, tetapi juga mengabdi untuk mewujudkan mimpi dan harapan banyak orang.

Banyak Orang Pernah Mencalonkan Diri sebagai Calon Wakil Bupati Ponorogo

Nama Indah Pertiwi tidak asing lagi terdengar, karena sempat menjadi perbincangan saat Pilkad 2024 lalu.

Indah Pertiwi memasuki daftar Calon Wakil Bupati (Cawabup) Ponorogo.

Pada masa itu, Indah sempat dianggap sebagai lawan kompetitif Lisdyarita yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati.

Foto Menarik Calon Wakil Bupati Tetap Beredar di Tiktok Bersama Dengan Frasa Khas Pemilihan Umum.

“Menuju Ponorogo yang Indah #ponorogoindah,” demikian keterangan pada foto tersebut.

Indah Pertiwi memang telah memiliki modal berupa latar belakang keluarganya yang terkenal.

Sumber terpercaya Tribunnews.com menyebutkan bahwa banyak orang yang mengenal Indah Pertiwi berkat popularitas ayahnya, H Tobron, seorang tokoh budaya Reog Ponorogo.

Namun, sayangnya popularitas ini tidak meningkatkan nama Indah Pertiwi. Namanya jatuh dalam bursa Pilkada Ponorogo dan harus mengakui Sugiri Sancoko–Lisdyarita (petahana) serta Ipong Muchlissoni–Segoro Luhur Kusumo Daru yang mampu bersaing.

Pasangan Sugiri–Lisdyarita akhirnya kembali terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo untuk masa jabatan 2025–2030.

Laporan terkini operasi tangkap tangan KPK di Ponorogo

KPK membeberkan rangkaian peristiwa dalam kasus korupsi yang menimpa Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (SUG).

Awal tahun 2025 beredar kabar bahwa Direktur RSUD akan berubah

Mulai sekitar awal tahun 2025, beredar kabar bahwa Direktur Utama (Dirut) RSUD Harjono Ponorogo akan diubah.

Mendengar berita bahwa dirinya akan diangkat dari jabatan Direktur RSUD oleh Bupati Ponorogo, Yunus Mahatma merasa takut.

Yunus Mahatma menghubungi Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono dan menyiapkan sejumlah dana untuk diserahkan kepada Sugiri Sukoco, agar ia tetap memegang jabatan Direktur RSUD Harjono Ponorogo.

Penyerahan dana sebesar Rp400 juta kepada Bupati pada Februari 2025

Pada bulan Februari 2025, Yunus mulai memberikan uang.

Pada saat itu, informasinya adalah sebesar Rp 400 juta yang diserahkan Yunus kepada Sugiri melalui ajudannya.

April – Agustus 2025, pembayaran sebesar Rp 325 juta kepada Sekda

Tidak hanya Bupati, Sekda juga terkena dampaknya.

Pada bulan April hingga Agustus 2025, Yunus memberikan dana sebesar Rp 325 juta kepada Agus Purnomo.

November 2025, Sugiri meminta Yunus dan akhirnya tertangkap dalam operasi tangkap tangan KPK.

Pada 3 November 2025, Sugiri mengajukan permintaan sebesar Rp 1,5 miliar kepada Yunus Mahatma.

Kemudian Sugiri mengingatkannya kembali pada 6 November 2025.

Berikut adalah beberapa variasi dari teks tersebut: 1. Pada 7 November berikutnya, KPK melakukan penangkapan tangan terhadap pemberian uang sebesar Rp500 juta yang rencananya akan diserahkan kepada Bupati Sugiri. 2. Tanggal 7 November, KPK menangkap tangan proses serah terima uang senilai Rp500 juta yang akan diberikan kepada Bupati Sugiri. 3. Pada tanggal 7 November, KPK berhasil menangkap tangan saat ada upaya penyampaian uang sebesar Rp500 juta kepada Bupati Sugiri. 4. Dalam peristiwa pada 7 November, KPK menangkap tangan adanya pemberian uang sejumlah Rp500 juta yang ditujukan untuk Bupati Sugiri. 5. Pada 7 November, KPK menangkap tangan kegiatan serah terima uang senilai Rp500 juta yang akan diterima oleh Bupati Sugiri.

Tugas Indah Pertiwi sebagai teman dekat Yunus mengalirkan dana sebesar Rp500 juta

Tidak langsung mencairkan sendiri dana sebesar Rp500 juta, Yunus menggunakan jasa Indah Pertiwi atau Indah Bekti Pertiwi (IBP) atau yang tercantum dalam laporan KPK bernama Indah Bekti Pratiwi (IBP).

KPK menyatakan bahwa Indah Pertiwi merupakan sahabat dekat Yunus yang bekerja sama dengan karyawan Bank Jatim, Endrika (ED), dalam mencairkan dana sebesar Rp 500 juta.

Uang ini yang diberikan kepada Sugiri melalui kerabat Bupati dengan inisial NNK (Ninik).

Uang pelicin yang diberikan Yunus kepada Sugiri diketahui oleh KPK.

Akhirnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di lingkungan Pemkab Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (7/11/2025).

“Pada saat itu, Tim KPK kemudian melakukan operasi tangkap tangan,” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (9/11/2025) dini hari.

Secara keseluruhan, Yunus telah menghabiskan dana sebesar Rp 1,25 miliar agar tidak dipecat dari jabatan Direktur RSUD.

Rincian sebesar Rp 900 juta diberikan kepada Bupati Sugiri dan Rp 325 juta kepada Sekretaris Daerah Agus Pramono.

Wajah Indah Pertiwi, Disebut Kaya Raya Ponorogo.