PARLEMENTARIA.ID – Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai kans partainya bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto membuka diskusi menarik tentang arah politik PDIP pasca Pemilu 2024.
Hasto menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dan partai akan mendengarkan aspirasi akar rumput sebelum mengambil keputusan.
“Terkait dengan keputusan strategis tentang posisi PDI Perjuangan dalam pemerintahan ke depan, kemudian setelah memberikan mandat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, dan kongres akan dilaksanakan tahun 2025,” kata Hasto kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
Namun, Hasto menekankan bahwa sikap PDIP akan tetap berpegang pada ideologi partai. Hal ini berarti bahwa PDIP akan mempertimbangkan faktor ideologis dalam menentukan posisi di kabinet Prabowo.
“Dalam proses itu partai juga akan mendengarkan seluruh kehendak dari akar rumput PDI Perjuangan. Sikap-sikap PDI Perjuangan mengacu pada sikap ideologis, upaya untuk membentuk tata pemerintahan yang baik, yang diisi oleh kabinet profesional. Itulah yang diharapkan PDI Perjuangan,” ujarnya.
Sikap ideologis ini menjadi kunci dalam memahami langkah PDIP selanjutnya. Partai berlambang banteng moncong putih ini dikenal dengan komitmennya terhadap nilai-nilai perjuangan dan ideologi yang telah diwariskan sejak era Bung Karno.
Dengan demikian, bergabungnya PDIP dalam kabinet Prabowo tidak hanya akan ditentukan oleh kalkulasi politik pragmatis, tetapi juga oleh kesesuaian dengan ideologi partai.
Hasto juga menyinggung pertemuan Megawati dengan Prabowo, yang akan direncanakan setelah Megawati kembali dari kunjungan ke Rusia dan Uzbekistan. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat.
“Ibu Mega saat ini masih berada di Rusia, dan kemudian akan dilanjutkan ke Uzbekistan. Setelah dari sana, tentu akan dicari momen yang tepat bagi kedua pemimpin untuk berdialog dan bertemu,” jelas Hasto
PDIP memandang pentingnya faktor ideologis dalam pemerintahan, terutama dalam hal-hal fundamental. Hal ini menunjukkan bahwa PDIP tidak hanya ingin menjadi bagian dari pemerintahan, tetapi juga ingin memastikan bahwa pemerintahan tersebut berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh partai.
“Nanti akan kita lihat, karena pelantikan presiden yang akan datang kan tanggal 20 Oktober. Bagi PDI Perjuangan yang penting adalah pesan-pesan ideologis terhadap jalannya pemerintahan ke depan,” ujar Hasto.
“Agar hal-hal yang fundamental seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi, keuangan, Indonesia dengan jalan berkepribadian kebudayaan itu dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,” sambungnya.
Pernyataan Hasto Kristiyanto menunjukkan bahwa PDIP akan mengambil keputusan strategis tentang posisi di kabinet Prabowo dengan mempertimbangkan faktor ideologis.
Hal ini menunjukkan bahwa PDIP tidak hanya akan mempertimbangkan kalkulasi politik pragmatis, tetapi juga komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan dan ideologi partai.
Sikap ideologis ini menjadi faktor penting dalam menentukan arah politik PDIP ke depan, dan akan menjadi fokus utama dalam proses pengambilan keputusan. (par/akha)