PALANGKA RAYA, PARLEMENTARIA.ID.CO
– Kontingen dari Kota Palangka Raya berhasil meraih posisi juara umum di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025. Capaian tersebut mendapat sambutan penuh semangat dari beragam lapisan masyarakat, tak terkecuali DPRD Kota Palangka Raya yang menginterpretasikan prestasi ini sebagai peluang penting bagi upaya perlindungan dan pemeliharaan warisan budaya setempat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menyampaikan penghargaannya atas pencapaian tersebut dan menekankan bahwa kesuksesan ini sebaiknya tidak hanya dilihat sebagai suatu hal untuk dibanggakan saja. Menurutnya, kemenangan dalam even budaya tersebut merupakan bukti konkret bahwa Palangka Raya mempunyai potensi budaya yang perlu dipelihara guna tetap bertahan di era globalisasi saat ini.
“Kemenangan ini bukan saja tentang memenangkan suatu perlombaan, tetapi juga membuktikan bahwa kita memiliki warisan budaya yang sangat istimewa yang perlu dipelihara. Tidak cukup dengan ritual semata, namun diperlukan usaha terus-menerus untuk melestarikan serta mengaktifkan budaya Dayak dan tradisi-tradisi lainnya,” jelas Jati pada hari Senin (1/6/2025).
Dia menggarisbawahi signifikansi kontribusi pemuda dalam menjaga warisan budaya. Menurut Jati, program semacam FBIM adalah metode yang tepat sasaran untuk memupuk rasa cintai terhadap tradisi lokal, khususnya jika didampingi oleh pelatihan kesenian secara berkala dan ditujukan kepada lembaga pendidikan serta kelompok-kelompok budaya.
Anggota fraksi Gerindra ini menyampaikan bahwa DPRD bersedia mendukung berbagai program pemerintah kota yang bertujuan untuk meregenerasi para pemegang budaya. Dia yakin langkah itu harus diawali dari unit terkecil, yaitu keluarga, sebelum kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui institusi pendidikan serta komunitas secara umum.
“Budaya tidak melulu tentang berada di pentas utama, tetapi juga berkaitan dengan aspek identitas dan sifat khas suatu wilayah. Capaian ini harus dapat memotivasi semua warga Palangka Raya agar lebih menghargai dan merawat warisan budaya yang dimiliki,” tandasnya. ***