Inovasi Pertanian di Pacitan: Mengubah Singkong Rebah Menjadi Peluang Ekonomi Baru

DAERAH17 Dilihat

PARLEMENTARIA.ID – Pacitan, yang dikenal sebagai daerah penghasil singkong, kini tengah menghadapi tantangan baru dalam sektor pertanian. Minat petani menurun akibat harga umbi yang tidak stabil dan biaya perawatan yang tinggi. Namun, inovasi terbaru dengan metode tanam rebah memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.

Metode Tanam Rebah: Solusi Tepat untuk Petani dan Peternak

Metode ini melibatkan penanaman batang singkong secara mendatar di tanah, bukan tegak lurus seperti biasanya. Dengan cara ini, setiap mata tunas akan tumbuh menjadi cabang dan daun dalam waktu singkat. Hasilnya adalah panen daun yang lebih banyak dan cepat.

Keunggulan dari metode ini antara lain tidak memerlukan pengairan intensif, pupuk kimia, atau penanaman ulang. Selain itu, tanaman lebih tahan terhadap serangan hama, membuatnya cocok untuk kondisi geografis Pacitan yang kering dan berbatu.

Potensi Ekonomi dari Daun Singkong

Meskipun tidak menghasilkan umbi, daun singkong memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik. Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Pacitan menggagas program ‘Tanam Rebah, Panen Daun Singkong’ untuk mengintegrasikan kebutuhan peternak dengan sumber daya pertanian lokal.

Daun singkong segar dibeli seharga Rp500 per kilogram dan kemudian diproses menjadi silase pakan ternak. Proses ini melibatkan pencacahan manual atau menggunakan mesin chopper, lalu dikemas dalam plastik anti-UV. Harga jual di tingkat konsumen mencapai Rp1.200 hingga Rp1.500 per kilogram.

Sistem Niaga yang Terstruktur

HPDKI telah menyiapkan sistem tata niaga yang siap menampung hasil panen petani. Dengan harga yang stabil dan proses yang mudah, program ini mulai ramai di kalangan petani dan pembudidaya. Bahkan, rencana ekspansi ke luar daerah sedang dipertimbangkan.

Sinergi Antara Pertanian dan Peternakan

Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. Dengan menanam singkong bukan hanya untuk umbinya, tetapi juga untuk daun dan batang hijau, petani kini memiliki akses baru ke pasar yang lebih luas.

Kesimpulan

Dengan metode tanam rebah, Pacitan menemukan jalan baru menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Ini adalah contoh bagaimana inovasi dapat membuka peluang baru dalam sektor pertanian, bahkan dalam situasi yang tampaknya sulit. ***