PARLEMENTARIA.ID – Memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia atau Hakordia 2024, Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menegaskan pentingnya penguatan komitmen pemberantasan korupsi di era digital.
Menurutnya, kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan kemudahan dalam tata kelola pemerintahan, namun juga menghadirkan tantangan baru, termasuk potensi penyalahgunaan sistem digital.
“Era digital harus menjadi momentum bagi kita untuk semakin memperkuat transparansi dan integritas dalam pemerintahan. Meski teknologi memberikan banyak kemudahan, sistem yang canggih tetap memiliki celah jika tidak diawasi dengan baik,” ungkap Azhar, Senin (9/12).
Azhar menyoroti potensi korupsi dalam penggunaan teknologi digital, seperti manipulasi data, penggelembungan anggaran melalui transaksi elektronik, hingga penyalahgunaan wewenang dalam sistem e-government. Ia menekankan perlunya pengawasan yang ketat untuk memastikan digitalisasi benar-benar menjadi solusi, bukan masalah baru.
“Transaksi elektronik memang praktis dan efisien, tetapi kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyalahgunaan. Sistem teknologi informasi yang aman dan transparan sangat penting untuk mencegah tindak korupsi,” tambah Azhar.
Azhar juga mendorong penerapan sistem e-government yang lebih terintegrasi dan akuntabel di Surabaya. Ia meyakini bahwa teknologi, jika dimanfaatkan dengan bijak, dapat menjadi alat yang efektif untuk mempersempit ruang gerak pelaku korupsi.
“Digitalisasi pelayanan publik seperti e-budgeting dan e-procurement harus dimanfaatkan untuk mencegah kebocoran anggaran. Namun, pengawasan yang berkelanjutan tetap menjadi kunci utama,” tegasnya.
Hakordia 2024: Ciptakan Budaya Anti-korupsi di Era Digital
Selain itu, Azhar mengajak masyarakat untuk turut serta dalam menciptakan budaya antikorupsi di era digital. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan teknologi digunakan secara bertanggung jawab.
“Kesadaran masyarakat untuk memantau dan melaporkan indikasi korupsi adalah bagian dari pengawasan yang efektif. Kita semua memiliki peran dalam menjaga integritas bersama, terutama di tengah kemajuan teknologi ini,” ujar anggota Fraksi Partai Gerindra itu.
Sebagai wakil rakyat, Azhar memastikan DPRD Surabaya terus mendukung langkah-langkah penguatan tata kelola pemerintahan berbasis digital di Hakordia 2024. Hal ini termasuk mendorong regulasi dan kebijakan yang mendukung penggunaan teknologi untuk transparansi dan akuntabilitas.
“Digitalisasi bukan hanya soal modernisasi, tetapi juga peluang besar untuk menciptakan pemerintahan yang lebih bersih. Jika diterapkan dengan integritas, digitalisasi akan menjadi benteng kuat melawan korupsi,” pungkasnya.
Melalui peringatan Hakordia 2024 ini, Azhar berharap semangat antikorupsi tetap relevan dan semakin kokoh, terutama dalam menghadapi tantangan baru di era digitalisasi. (P/@)
Respon (1)
Komentar ditutup.