PARLEMENTARIA.ID – Jaringan Purna Pekerja Migran Indonesia (JPPMI) secara resmi menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024. Dukungan Khofifah Emil tersebut disampaikan langsung oleh pengurus JPPMI beserta purna pekerja migran kepada Emil Dardak, Cawagub Jatim.
Ketua JPPMI, Stefanus Robby Wijono, menegaskan bahwa Khofifah Emil telah menunjukkan kinerja nyata yang berdampak positif bagi masyarakat Jawa Timur, termasuk para pekerja migran. Ia menyoroti perhatian dan kepedulian pasangan ini terhadap kesejahteraan purna migran, seperti yang tercermin dalam pembuatan Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2022.
“Kami percaya pasangan Khofifah Emil memiliki komitmen kuat untuk memajukan Jawa Timur. Mereka peduli terhadap kami, para purna migran, dan sudah membuktikan lewat kebijakan nyata, termasuk Perda No. 2 Tahun 2022 yang jelas-jelas memperhatikan kami,” ujar Bobby sapaan akrabnya, di Surabaya, Jumat (4/10/2024).
JPPMI menegaskan keyakinannya bahwa kepemimpinan Khofifah Emil akan terus memajukan Jawa Timur dan memperhatikan hak serta kesejahteraan para pekerja migran dan purna migran di provinsi ini.
Selain itu, lanjut Bobby, Perda tersebut berbicara perlindungan hukum, perlindungan dalam bekerja. Dan bagaimana mendapat asuransi yang baik, kesehatan termasuk melindungi pekerja migran dari berbagai aspek yang kemungkinan terjadi di luar negeri.
Di tempat yang sama, Emil Elestianto Dardak menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para purna pekerja migran atas dukungan yang diberikan. Ia menyebut dukungan ini sebagai “vitamin ekstra” yang semakin memperkuat semangat pasangan calon nomor urut 2, Khofifah-Emil, dalam menghadapi Pilgub Jatim 2024.
“Kami sangat bersyukur atas kebersamaan yang erat antara Khofifah Emil dengan rekan-rekan pekerja migran. Saat masa pandemi COVID-19, kami berjuang keras untuk memastikan saudara-saudara kita pekerja migran bisa pulang dengan tenang, meskipun ada tantangan seperti aturan karantina,” jelas Emil.
Ia menambahkan, “Kebersamaan ini bukan sekadar dukungan politik, tapi telah terjalin melalui keseharian kita, bagaimana saudara-saudara pekerja migran mendapat proses yang aman, nyaman, dan jelas. Inilah bentuk komitmen kami.”
JPPMI, Khofifah Emil Terus Perjuangkan Kesejahteraan PMI
Dengan dukungan dari JPPMI, Emil menegaskan bahwa Khofifah-Emil akan terus memperjuangkan kesejahteraan para pekerja migran dan purna migran, memastikan mereka mendapat perhatian dan pelayanan terbaik dari pemerintah.
Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa para pekerja migran adalah “pahlawan devisa” yang tidak hanya berkontribusi besar bagi perekonomian negara, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan keluarga dan sanak saudaranya di kampung halaman.
“Mereka adalah pahlawan devisa yang luar biasa. Saya pernah menjadi Bupati Trenggalek, dan melihat langsung bagaimana pekerja migran ini gotong royong membantu warga di daerah asal mereka. Mereka tidak hanya bekerja keras di luar negeri, tapi juga berkontribusi untuk membangun kampung halaman,” jelas Emil.
Sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil juga menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Khofifah-Emil, berbagai program pro pekerja migran telah dirancang oleh Pemprov Jatim untuk mendukung dan melindungi para pekerja migran. Salah satu program utama yang disebutnya adalah Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang mempermudah proses pemberangkatan dan pengurusan hak-hak pekerja migran.
“Kami mendirikan LTSA untuk mempermudah saudara-saudara yang ingin bekerja sebagai migran. Selain mempermudah administrasi, LTSA juga memastikan mereka mengetahui hak dan kewajiban sebelum berangkat, serta terproteksi dengan asuransi. Layanan ini kami letakkan di daerah-daerah yang menjadi kantong rekruitmen pekerja migran,” ungkapnya.
Emil juga menambahkan bahwa Pemprov Jatim telah merintis program pinjaman khusus untuk pekerja migran yang kembali ke tanah air, dilengkapi dengan pelatihan vokasi dan kewirausahaan. Program ini bertujuan untuk memberikan peluang kepada para purna pekerja migran agar tetap produktif di kampung halaman.
“Kadang pekerja migran ingin pulang, tapi khawatir tidak ada pendapatan setelah pulang. Maka, kami hadirkan program ini agar mereka bisa menjalani wirausaha atau keterampilan baru tanpa takut kehilangan penghasilan,” pungkasnya.(@)